Dalam rilis IPB, Selasa (4/8/2015), Angga dan ketiga anggotanya yang terdiri dari Santi Susanti, Nico Wantona Prabowo, dan Restya Rahmaniar mencoba memanfaatkan bakteri lokal dari sedimen laut untuk dimanfaatkan teknologi biodegradasi tumpahan minyak.
Tim PKM yang dibimbing oleh Dr Tri Prartono ini mengambil bakteri dan tumpahan minyak dari Pelabuhan Muara Angke untuk diteliti. Bakteri yang teridentifikasi dalam penelitian ini diantaranya fundibacter jadensis ATCC 35201, alcanivorax dieselolei ATCC 35421, dan marinobacter hydrocarbonoclasticus ATCC 35422. Hasilnya bakteri tersebut bisa menghilangkan minyak yang berada di perairan hingga 73 persen hanya dalam waktu 7 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim ini juga meneliti kemampuan bakteri pendegradasi minyak dengan alat gas chromatography β mass spectrometry (GC-MS). Dari analisis ini dapat diketahui bahwa bakteri tersebut mampu mendegradasi minyak jenis alifatik dengan nomor karbon C11 hingga C27.
Kelimpahan senyawa-senyawa tersebut berkurang setelah diberikan bakteri. Hal ini tentu menjadikan 'isi' di Teluk Jakarta memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam penanganan tumpahan minyak, khususnya yang berada di perairan Indonesia. Selama ini bakteri yang digunakan dalam teknologi biodegradasi adalah bakteri dari luar lingkungan laut yang tercemar, dan berpotensi menimbulkan invasi spesies asing di lingkungan perairan.
(nwy/try)