Soal Pasangan Tunggal di Pilkada, Mendagri Sebut Ada Sabotase dari Partai

Pilkada Serentak

Soal Pasangan Tunggal di Pilkada, Mendagri Sebut Ada Sabotase dari Partai

Taufan Noor Ismailian - detikNews
Selasa, 04 Agu 2015 11:49 WIB
Soal Pasangan Tunggal di Pilkada, Mendagri Sebut Ada Sabotase dari Partai
Foto: Danu Damarjati
Jakarta - Tujuh daerah terancam tak bisa menggelar Pilkada serentak tahun ini karena hanya ada satu pasangan calon. Ironinya di beberapa daerahย  hal itu terjadi karena ada calon yang mundur di detik-detik akhir pendaftaran.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut ada sebuah sabotase yang dilakukan pihak tertentu yang berakibat tujuh daerah terancam batal ikut serta dalam Pilkada. Hal itu dilakukan untuk menggagalkan calon kepala daerah yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Soal calon tunggal pasti ada sabotase. Sabotasenya itu contoh kalau di Surabaya menggagalkan bu Risma. Mereka yang nyalonin di Pilkada sudah daftar di KPU, jelas sabotase kok tiba-tiba menghilang," ujar Tjahjo usai menyampaikan arahan kepada peserta PPSA XX 2015 di Lemhanas, jalan Kebon Sirih, Jakpus, Selasa (4/8/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tjahjo di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, terdapat salah satu calon yang mundur lantaran takut kalah dengan incumbent. Serta di Surabaya, salah satu calon wakil walikota mengundurkan diri dan tiba-tiba serentak menghilang.

"Awalnya rame-rame daftar sekarang hilang semua. Ini sabotase. Wajar dong kalau saya menilai pasangan dan partainya melakukan itu (sabotase)," ungkapnya kesal.

Selain Surabaya, daerah yang memiliki satu pasangan calon yakni Kabupaten Blitar dan Pacitan (Jawa Timur), Kota Mataram (Nusa Tenggara Barat), Kabupaten Timor Tengah Utara (Nusa Tenggara Timur), dan Kota Samarinda (Kalimantan Timur).

Sesuai peraturan KPU, Pilkada di tujuh daerah tersebut terancam ditunda hingga tahun 2017.

(tfn/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads