Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut ada sebuah sabotase yang dilakukan pihak tertentu yang berakibat tujuh daerah terancam batal ikut serta dalam Pilkada. Hal itu dilakukan untuk menggagalkan calon kepala daerah yang memiliki elektabilitas tinggi.
"Soal calon tunggal pasti ada sabotase. Sabotasenya itu contoh kalau di Surabaya menggagalkan bu Risma. Mereka yang nyalonin di Pilkada sudah daftar di KPU, jelas sabotase kok tiba-tiba menghilang," ujar Tjahjo usai menyampaikan arahan kepada peserta PPSA XX 2015 di Lemhanas, jalan Kebon Sirih, Jakpus, Selasa (4/8/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya rame-rame daftar sekarang hilang semua. Ini sabotase. Wajar dong kalau saya menilai pasangan dan partainya melakukan itu (sabotase)," ungkapnya kesal.
Selain Surabaya, daerah yang memiliki satu pasangan calon yakni Kabupaten Blitar dan Pacitan (Jawa Timur), Kota Mataram (Nusa Tenggara Barat), Kabupaten Timor Tengah Utara (Nusa Tenggara Timur), dan Kota Samarinda (Kalimantan Timur).
Sesuai peraturan KPU, Pilkada di tujuh daerah tersebut terancam ditunda hingga tahun 2017.
(tfn/erd)











































