Evan Diduga Meninggal Usai Ikut MOS, KPAI: Perlu Investigasi yang Utuh

Evan Diduga Meninggal Usai Ikut MOS, KPAI: Perlu Investigasi yang Utuh

Mega Putra Ratya - detikNews
Senin, 03 Agu 2015 04:51 WIB
Foto: Asrorun Niam
Jakarta - Orang tua Evan Cristopher Situmorang (12), siswa SMP di Pondok Ungu, Bekasi, menyebut anaknya meninggal 2 minggu setelah mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS). Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam menilai kasus itu harus diusut secara utuh.

"Perlu pendalaman secara komprehensif, agar solusinya utuh. Perlu ada investigasi yang utuh," ujar Niam kepada detikcom, Senin (3/8/2015).

Niam menilai MOS penting dalam kerangka pengenalan lingkungan sekolah dan persiapan proses pembelajaran dalam lingkungan yang baru. MOS diperlukan untuk pengenalan model pembelajaran, pengenalan lingkungan sekolah seperti guru, tenaga pendidikan, sumber belajar dan penggunaannya, aturan sekolah dan lain-lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi harus dipastikan anti kekerasan. Tidak ada peloncoan dan tindak kekerasan yang tidak berkorelasi dengan tujuan pendidikan," imbuhnya.

Niam mengatakan KPAI sangat prihatin atas insiden ini. Menurutnya semua pihak harus introspeksi dalam kasus ini.

Sebelumnya diberitakan dalam rangkaian MOS, Evan mendapat 'siksaan' scott jump. Hukuman inilah yang menurut orang tua membuat Evan sakit dan berujung pada kematian pada tanggal 30 Juli 2015 di samping ibunya. (ega/yds)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads