Nasyiatul Aisyiyah Sayangkan Tak Ada Unsur Perempuan di Capim Muhammadiyah

Muktamar Muhammadiyah ke-47

Nasyiatul Aisyiyah Sayangkan Tak Ada Unsur Perempuan di Capim Muhammadiyah

M Iqbal - detikNews
Minggu, 02 Agu 2015 10:04 WIB
Foto: M Iqbal
Jakarta - Panitia pemilihan Tanwir Muhammadiyah telah selesai menghitung perolehan suara untuk mengerucutkan 39 dari 82 nama calon ketua umum PP Muhammadiyah. Dalam daftar 39 nama, tidak ada nama perempuan.

Padahal ada nama kader terbaik Muhammadiyah dari unsur perempuan, sepertiΒ  Dra. Hj. Siti Noordjannah Djohantini, MM. M. Si, Rahmawati Husein, Ph. D, Dr. Hj. Isnawati Rais, MA dan Dra. Dyah Siti Nuraini.

Ketum PP Nasyiatul Aisyiyah Norma Sari, menyayangkan tidak adanya satupun nama perempuan yang lolos dalam 39 daftar itu. Padahal menurutnya, peran perempuan dibutuhkan sebagai unsur kepemimpinan Muhammadiyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Realitanya bahwa semua bidang garap dakwah Muhammadiyah tetap perlu perspektif perempuan dan anak.Β  Muhammadiyah juga tetap akan lebih ramah terhadap isu perempuan dan anak jika dalam jajaran kepemimpinannya ada unsur perempuan," ujar Norma Sari dalam siaran pers di arena Muktamar, Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Sabtu (1/8/2015).

Norma menerangkan, sejalan dengan tema Muktamar 'gerakan pencerahan', merupakan praksis Islam yang berkemajuan untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan.

Gerakan ini juga berkomitmen mengembangkan relasi sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi, memuliakan martabat manusia laki-laki dan perempuan. Tapi kenyataannya ladang dakwah Muhammadiyah di bumi Indonesia maupun belahan dunia lainnya masih diwarnai kualitas hidup perempuan dan anak yang masih sangat perlu ditingkatkan.

"Harapan masuknya unsur perempuan dalam kepemimpinan inti di Muhammadiyah sama sekali tidak mengerdilkan arti dari kiprah gerakan sayap perempuan Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah," terangnya.

"Adalah kemajuan yang sangat positif bahwa sejak Muktamar Muhammadiyah ke 46 di Yogyakarta, salah satu unsur ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah Ketua Pimpinan Pusat 'Aisyiyah secara ex officio. Hal ini mestinya dilanjutkan dengan tetap adanya unsur perempuan di luar ex officio tersebut," imbuh Norma.

Dalam sejarah Muhammadiyah perempuan pernahΒ  masuk dalam jajaran pimpinan seperti Ibu Siti Baroroh Baried. Harapan ini kata Norma, tidak berlebihan mengingat sejak awal didirikan organisasi ini secara prinsip sangat mendorong kemajuan kaum perempuan.

"Muhammadiyah selama ini juga mendorong dan mensupport penuh perempuan untuk berkiprah lebih luas mengisi posisi jabatan publik. Perempuan adalah mitra dalam Muhammadiyah, bukan kompetitor apalagi sekedar kanca wingking," ucapnya.

"Akhirnya harapan untuk Muktamar kali ini adalah bagaimana 13 pimpinan yang terpilih nanti tetap mengakomodir beberapa perempuan dalam unsur inti kepemimpinan Muhammadiyah," imbuhnya.

Norma menambahkan, pihaknya patut bersyukur karena proses Tanwir sebagai agenda pra Muktamar berlangsung seperti sebelumnya aman, tertib dan lancar. "Harus disyukuri bahwa agenda pemilihan di sidang Tanwir Muhammadiyah berjalan dengan tertib dan lancar serta dinamis dengan hasil yang terakses secara meluas dengan sistem online," kata Norma.

Berikut hasil pemungutan suara sidang Tanwir yang mengerucutkan 82 menjadi 39 nama calon ketua umum:

1. Anwar Abbas,Dr,H. MM., M.Ag (151 suara)
2. Abdul Mu'ti,Dr. H, M.Ed. (150 suara)
3. A. Dahlan Rais, Drs. H, M.Hum (149 suara)
4. Yunahar Ilyas,Prof. Dr. H, Lc., M.Ag. (149 suara)
5. M. Busyro Muqoddas, Dr, SH. M.Hum (145 suara)
6. Dadang Kahmad, Prof. Dr. H. M.SI. (144 suara)
7. Muhadjir Effendy, Dr. H, M.A.P. (138 suara)
8. Agung Danarto, Dr. H, M.Ag. (138 suara)
9. Suyatno, Prof, Dr, M.Pd. (137 suara)
10. Haedar Nashir, Dr. H, M.Si (137 suara)
11. Sukriyanto AR, Drs, H, M.Hum (136 suara)
12. Syafiq A. Mughni, Prof. Dr (133 suara)
13. M. Yunan Yusuf, Prof, Dr (129 suara)
14. Zamroni, Prof. Dr. H (125 suara)
15. Imam Addarutqutni, Drs, MA (124 suara)
16. Hajriyanto Y. Thohari,Drs, MA (122 suara)
17. Marpuji Ali, Drs. H, M.SI. (122 suara)
18. M. Goodwill Zubir, Drs H (120 suara)
19. Muhammad Alwi Uddin, Dr, M.Ag. (111 suara)
20. Thohir Luth, Prof. Dr, MA (111 suara)
21. Bambang Setiaji, Prof, Dr, H (111 suara)
22. Syafrudin Anhar, SE., MM. (109 suara)
23. Ahmad Jainuri, Prof, MA., Ph.D. (109 suara)
24. Bahtiar Efendy, Prof, Dr (104 suara)
25. Khoiruddin Bashori, Dr, M.Si., Psi (103 suara)
26. Chairil Anwar, Dr (103 suara)
27. Nadjamuddin Ramly, Dr, H, M.Si. (100 suara)
28. Syamsul Hidayat, Dr, H, M.Ag (96 suara)
29. Sudibyo Markus, dr (96 suara)
30. Asep Purnama Bahtiar, S.Ag., M.Si. (93 suara)
31. Rizal Sukma, Dr (93 suara)
32. Muhammad Muqoddas, Drs. H, Lc.MA (92 suara)
33. Ahmad Norma Permata, Dr. Phil, MA (92 suara)
34. Munir Mulkhan, Prof. Dr (90 suara)
35. Agus Sukaca,dr, M.Kes (89 suara)
36. Agus Taufiqurrohman, dr, Sp.S.,M.Kes (87 suara)
37. Untung Cahyono, Drs. H, M.Hum. (85 suara)
38. Imam Robandi, Prof.Dr.Eng (83 suara)
39. Bambang Sudibyo, Prof. Dr, MBA (83 suara)

Nantinya 39 nama itu yang akan dibawa ke Muktamar Muhammadiyah pada 3-7 Agustus untuk dipilih menjadi 13 nama. Selanjutnya, 13 nama bermusyawarah untuk menentukan ketua umum PP Muhammadiyah. (bal/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads