"Harusnya kalau memang pameran, harganya harus harga pabrik dong, harga penerbit dong. Itu saja yang saya bilang. Bukan gara-gara saya," ujar Ahok saat dikonfirmasi usai mengantar Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (1/8/2015).
"Kan sudah saya bilang, kalau mau banyak orang datang ke pameran ya kasih potongan harga yang banyak," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamu mau nggak datang ke pameran kalau harganya lebih tinggi daripada pasaran? Ke Gunung Agung dekat rumah atau ke Gramedia, lebih murah. Apalagi kalau kita sudah buka di Asemka, orang menengah ke bawah nih apalagi yang dapat KJP itu kan artinya gaji dia pas-pasan, kalau dia di Asemka lebih murah mana mau beli (di JakBook and Edu Fair 2015)," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Ahok berpendapat ada sebanyak 75 persen pedagang menaikkan harga produk perlengkapan sekolah selama pameran tersebut berlangsung. "Nggak lah itu. Aku sudah cek, wong 75 persen (pedagang naikin harga)," ujar Ahok.
Seperti diberitakan sebelumnya, para peserta stan JakBook and Edu Fair 2015 mengaku rugi karena pernyataan Ahok yang menyebut harga mahal saat memberi sambutan di hari pertama. Hingga hari ini, para peserta stan mengaku masih rugi. Padahal sudah menyediakan barang yang cukup banyak.
"Kita sudah sediakan stock banyak sekarang di hari kelima stock kami masih banyak belum lagi biaya untuk gudang, sewa stan, sekarang kebingungan sisanya harus ke mana, otomatis kita harus keliling," kata perwakilan stan alat kelengkapan sekolah, Kuntoro, usai konfrensi pers di ruang VIP Jakbook & Edu Fair 2015, Senayan, Jakarta Pusat, hari ini.
Jadi, apakah peserta turun karena pernyataan Ahok? "Itu juga sangat berpengaruh. Karena dari awal kita sudah jual di bawah pasaran. Ya di sini kan ada banyak stan. Yang terjadi hari pertama itu hanyalah oknum dan sudah dikeluarkan," jawabnya. (aws/aan)