Keempatnya adalah dari Akmil yaitu Letda Inf Angger Panduyudha, St. Han, dari AAL yaitu Letda Laut (P) Adyksa Yudistira, St. Han, AAU yaitu Letda Tek Dito Sigit Kuncoro, St. Han, dan dari Akpol yaitu Ipda Fauzi Pratama, Stk.
Letda Inf. Angger Panduyudha, St. Han mengaku tidak menyangka dirinya menjadi salah satu lulusan terbaik. Angger yang datang dari Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, Gunung Kidul, Yogyakarta itu merupakan putra daru pasangan guru Iswadi dan Dwi Supriyanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Letda Laut (P) Adyksa Yudistira, St. Han mengatakan dirinya memang berminat menjadi anggota TNI yang bisa berhubungan dengan dunia global, maka TNI AL dipilih walau awalnya ingin di TNI AD. Ia merupakan putra kedua dari pasangan PNS Drs. H. Utomo Sidi dan Dra. Sri Suparni.
"AL itu kesempatan belajar di luar negeri lebih baik. AL di dunia itu berhubungan, contohnya dengan US Navy, Australia juga, jadi ada persaudaraan," kata Adyksa yang lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang itu.
Hampir sama dengan Adyksa, Letda Tek Dito Sigit Kuncoro, St. Han juga awalnya didukung orangtua agar bisa menjadi personil angkatan AD. Ternyata kemampuan Dito lebih ke angkatan udara sehingga dia bisa meraih nilai terbaik. Dito merupakan warga Perum Poplang Purworejo, jateng.
"Bapak ingin anaknya jadi AD. Tapi namanya rezeki di angkatan udara," tandas putra dari pasangan Setyo Wibowo dan Rahayu.
Sementara itu Ipda Fauzi Pratama, Stk mengatakan dirinya sangat terkesan bisa menimba pendidikan di Akpol karena bisa bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah.
"Ternyata Indonesia itu luas dan beragam. Senang bisa kenal teman-teman di Akpol," kata putra Iwan T Jumhawan dan Meity Damayati asal Subang ini.
Dalam pelantikan bersama 789 perwira remaja lainnya, empat orang tersebut maju sebagai penerima penghargaan yang disematkan langsung oleh Presiden Jokowi selaku inspektur upacara dalam upacara pelantikan. (alg/try)