Abdul adalah yang paling kecil diantara mereka. Dia bergabung dalam kelompok itu ikut dua kakaknya Refi Rifelli (18 tahun) dan Sasiati Satsuni (11 tahun). Ketiganya adalah anak dari pasangan Arif Zainal Arifin dan Suryanti, yang tinggal di Sidodadi RT 05 RW 01, Kelurahan Pucang Sawit, Jebres, Solo.
Bergulat dengan alam dan naik gunung bukan hal baru baru mereka karena kedua orangtua mereka memang pecinta alam. Bahkan ketika mereka naik puncak pada 25 Juli yang lalu, ketiga anak itu diantar oleh orangtua mereka hingga Pos Cemorokandang. Selanjutnya mereka naik sendiri bersama teman-teman Refi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat turun datripuncak itu ada jalan percabangan. Saya ingat seharusnya ke kanan, tapi Kak Refi malah lurus. Saya sudah ingatkan tapi tidak dihiraukan danย ternyata benar-benar kesasar," imbuhnya.
Dalam kondisi yang mulai panik, Abdul lalu mengusulkan untuk kembali naik menuju sebuah titik. Dia ingat di jalur pendakian ada sebuah sendhang atau sumur kuno yang di dekatnya ada sebuah bangunan. Alasannya adalah bisa beristirahat di tempat tersebut mengingat hari mulai petang. Dengan berkumpul di tempat itu diharapkan akan lebih nyaman untuk beristirahat dan kemungkinan bertemu pendaki lain untuk dimintai tolong.
Sendhang yang dia maksukan adalah Sendhang Drajat yang berjarak sekitar 1 km dari puncak. Selasa (28/7) malam rombongan tiba di Sendhang Drajat. Lokasi ini tak jauh dari warung makan Mbok Yem di Puncak Lawu. Pada Rabu sore, mereka ditemukan tim SAR. (mbr/dra)