Dahulu, Lulung dan Ahok sempat ramai saat Mabes Polri awal-awal mengungkap kasus ini. Kini, setelah reda kembali menghangat. Adalah pemeriksaan Ahok sebagai saksi kasus UPS oleh Bareskrim Polri yang dikomentari Lulung yang juga dikenal sebagai tokoh di Tanah Abang ini.
"Mestinya Ahok jadi tersangka menurut saya karena Ahok itu tidak pernah memberantas korupsi. Sebaliknya, korupsi ada di eksekutif," ujar Lulung di kantornya, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (29/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dia tidak mencegah, berarti dia melakukan pembiaran," imbuhnya.
Komentar Lulung ini disambut Ahok. Dengan gaya khasnya yang ceplas ceplos, Ahok pun menyindir Lulung soal ucapannya itu.
"Memangnya Dia Bareskrim? Kalau (saya) lalai berarti semua presiden lalai dong selama ini karena banyak korupsi di Indonesia," kata Ahok santai kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (29/7).
Tak hanya itu saja, Ahok juga menyindir Lulung agar dia menjadi Kabareskrim menggantikan Komjen Budi Waseso.
"Makanya saya pikir, Haji Lulung sayang bukan sekolah polisi ya, kalau dia sekolah polisi saya akan usul ke Pak Jokowi untuk menggantikan Pak Buwas jadi Kabareskrim, tapi sayang nggak bisa, mohon maaf ya," kata Ahok usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Perang kata ini sepertinya tak akan berhenti di sini. Karena kasus UPS akan tetap berlanjut, tapi semoga saja tetap dalam suasana yang demokratis untuk menjadi wacana di publik. (aws/dra)











































