"Ada yang berusaha untuk bertemu, tapi kita punya kode etik di Pansel. Jadi saya sampaikan (kepada pihak yang melakukan pendekatan,red) dengan sopan bahwa mohon maaf kita terikat kode etik. Tapi kita menyediakan saluran saluran bagi berbagai pihak untuk memberikan masukan bisa lewat surat atau situs capim KPK," ujar Betti di Pusdiklat Kementerian Kesehatan, Jalan Hang Jebat Raya Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2015).
Siapa saja pihak-pihak luar yang mencoba mendekati Pansel, Betti menolak berbicara rinci. "Apapun (pihak) itu kan lewat orang. Ada sih yang berusaha (mendekati Pansel," jawab Betti saat ditanya pihak yang dimaksud berasal dari perorangan, institusi atau pun parpol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Betti menuturkan, upaya mempengaruhi kinerja Pansel KPK menurutnya bukan hanya soal melakukan interaksiΒ langsung dengan pihak tertentu berkaitan dengan para calon. Sebab ada pula cara 'mempengaruhi' Pansel yang dilakukan dengan cara wajar seperti membentuk opini melalui tulisan atau pun pernyataan yang dimuat media massa.
"Bahwa ada orang yang akan berusaha mempengaruhi tentu iya, mempengaruhi dengan banyak arti. Kalau Anda lihat ada banyak orang menulis di koran tentang seperti apa harusnya pimpinan KPK. Itu kan upaya untuk mempengaruhi, tapi kita melihat itu sebagai suatu masukan. Kita tetap independen, masukannya bagus apa nggak? Kalau bagus kita pertimbangkan, kalau tidak bagus ya sudah, kita jadi tahu sudut pandang saja," sambungnya.
Betti juga menepis kabar seleksi yang sudah berjalan hingga tahap III ini hanya sekadar seremonial. Menurutnya apa yang sudah dikerjakan Pansel dimulai dari seleksi administrasi (tahap I), uji kompetensi dan pembuatan makalah (tahap II) dan serangkaian tes terkait profile assessment pada tahap III bisa jadi patokan seleksi dilakukan untuk menyaring capim KPK yang sesuai kebutuhan.
"Sama sekali ga seremonial. Saya pastikan, kita kerja keras untuk itu, kalau seremonial ngapain kerja keras? Kita sampai malam kemarin (27/7) sampai jam 10 malam lebih," ujarnya.
Dari 611 pendaftar, ada 194 orang yang dinyatakan lolos seleksi administrasi. Jumlah calon kemudian mengerucut menjadi 48 calon.
Ke-48 calon pada dua hari ini mengikuti serangkaian tes diantaranya uji bahasa Inggris, psikotes, leaderless Group Discussion (LGD), wawancara dan presentasi yang keseluruhan tesnya digodok PT Quantum HRM International.
Pada 5 Agustus Pansel akan menggodok nama-nama yang dinyatakan lolos untuk mengikuti seleksi tahap IV yakni tes kesehatan dan wawancara dengan Pansel. Nantinya ada 8 capim KPK yang akan diserahkan ke presiden kemudian menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR. (fdn/rvk)











































