Ketum PBNU "Incumbent" KH Said Aqil Siroj, Akademisi Islam yang Bervisi Nusantara

Jelang Muktamar ke-33 NU

Ketum PBNU "Incumbent" KH Said Aqil Siroj, Akademisi Islam yang Bervisi Nusantara

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Selasa, 28 Jul 2015 14:00 WIB
Fotografer: Grandyos Zafna
Jakarta - Ketum PBNU Said Aqil Siroj kembali mencalonkan diri untuk jabatan yang sama di periode selanjutnya. Said Aqil memiliki latar belakang dunia akademis tentang ilmu Islam yang terbilang mumpuni.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (28/7/2015) Said meraih gelar sarjana di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi pada jurusan Ushuluddin dan Dakwah pada tahun 1982. Setelah itu di melanjutkan ke jenjang magister di Universitas Umm Al Qura, Mekah, Arab Saudi pad jurusan perbandingan agama.

Gelar master dia raih pada tahun 1987 dan menjadi tim ahli Bahasa Indonesia pada sebuah surat kabar bernama Al Nadwah yang berpusat di Mekah pada tahun 1991. Kemudian Said mengambil program doktor di kampus yang sama pada jurusan Aqidah dan lulus pada tahun 1994.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika kembali ke tanah air, Said lalu mengajar di Institut Pendidikan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ), Jakarta tahun 1995 sampai 1997. Di waktu yang sama, Said juga menjadi dosen di UIN Syarif Hidayatullah yang tercatat hingga kini.

Pada tahun 1999 Said kemudian menjadi dosen luar biasa di Istitut Islam Tribakti, Lirboyo, Kediri. Lirboyo juga merupakan tempat dia menempuh jalur pendidikan di pesantren Hidayatul Mubtadi'en pada tahun 1965 - 1970.

Said Aqil Siroj pun sempat duduk di bangku MPR sebagai perwakilan golongan NU pada tahun 1999 - 2004. Dia juga sempat menjadi anggota Tim Gabungan Pencari Fakta untuk kasus dukun santet Banyuwangi dan kerusuhan Mei 1998.

Kini dia masih menjabat sebagai Ketum PBNU untuk periode 2010-2015. Sebelum itu dia juga menjabat sebagai Rais Syuriyah untuk periode 1999-2004. (bag/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads