Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (28/7/2015) Said meraih gelar sarjana di Universitas King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi pada jurusan Ushuluddin dan Dakwah pada tahun 1982. Setelah itu di melanjutkan ke jenjang magister di Universitas Umm Al Qura, Mekah, Arab Saudi pad jurusan perbandingan agama.
Gelar master dia raih pada tahun 1987 dan menjadi tim ahli Bahasa Indonesia pada sebuah surat kabar bernama Al Nadwah yang berpusat di Mekah pada tahun 1991. Kemudian Said mengambil program doktor di kampus yang sama pada jurusan Aqidah dan lulus pada tahun 1994.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1999 Said kemudian menjadi dosen luar biasa di Istitut Islam Tribakti, Lirboyo, Kediri. Lirboyo juga merupakan tempat dia menempuh jalur pendidikan di pesantren Hidayatul Mubtadi'en pada tahun 1965 - 1970.
Said Aqil Siroj pun sempat duduk di bangku MPR sebagai perwakilan golongan NU pada tahun 1999 - 2004. Dia juga sempat menjadi anggota Tim Gabungan Pencari Fakta untuk kasus dukun santet Banyuwangi dan kerusuhan Mei 1998.
Kini dia masih menjabat sebagai Ketum PBNU untuk periode 2010-2015. Sebelum itu dia juga menjabat sebagai Rais Syuriyah untuk periode 1999-2004. (bag/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini