Seni Beladiri Pencak Silat Memukau Ribuan Warga New Caledonia

Seni Beladiri Pencak Silat Memukau Ribuan Warga New Caledonia

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 27 Jul 2015 08:26 WIB
Foto: KJRI Noumea
Jakarta - Pencak silat sudah menjadi salah satu primadona di negara New Caledonia. Terbukti seni beladiri asal Indonesia itu dapat memukau ribuan penduduk negara di Samudera Pasifik sebelah barat daya tersebut.

Berdasarkan keterangan KJRI Noumea yang diterima detikcom, Senin (27/7/2015), penampilan pesilat dari Perguruan Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih cabang New Caledonia pada akhir acara Festival Seni Beladiri di wilayah tersebut mengundang decak kagum sekitar dua ribu penonton. Pada acara Festival des Arts Martiaux et Sports itu, penampilan para pesilat berkewarganegaraan Prancis mampu menghipnotis penonton, Sabtu (25/7).

Pencak silat Merpati Putih mulai diperkenalkan di wilayah seberang lautan Prancis di Pasifik Selatan ini mulai tahun 1990. Setidaknya sudah ada 200 anggota Pencak Silat Merpati Putih New Caledonia. Anggotanya pun bukan hanya diikuti oleh Diaspora Indonesia saja, tetapi juga warga komunitas lainnya seperti keturunan Prancis, Kanak dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan salah satu keberhasilan diplomasi budaya Indonesia di New Caledonia, karena mayoritas anggota Pencak Silat Merpati Putih bukan berasal dari keturunan Jawa, justru berasal dari komunitas yang lain. KJRI Noumea akan terus memberikan dukungan agar pencak silat ini dapat lebih berkembang," ucap Konjen RI Noumea, Widyarka Ryananta seperti tertulis dalam keterangan KJRI Noumea.

Pada festival seni beladiri tersebut, pesilat beraksi dengan iringan suara gending Jawa Modern. Dengan menggunakan tangan kosong, para atlet mampu menunjukkan kehebatan silatnya. Mereka mampu mematahkan beberapa benda keras seperti tumpukan beton, besi, pompa Dragon dan kikir.Β  Selain itu, mereka juga memperagakan jurus silat praktis dengan menggunakan senjata tongkat serta tata perkelahian bebas.

Pemimpin dan pelatih Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih New Caledonia, Claude Japel, mengaku bangga dengan dengan penampilan anak didiknya. Ia tak mampu menyembunyikan kegembiraannya apalagi saat pesilat mendapat banyak tepuk tangan meriah usai penampilan.

"Sungguh membanggakan, tampil di puncak acara tersebut dengan sukses," tutur Calude Japel dalam keterangan yang sama.

Festival des Arts Martiaux et Sports digelar untuk pertama kalinya dengan menampilkan 20 disiplin ilmu beladiri yang berkembang di New Caledonia. Selain Pencak Silat Merpati Putih dari Indonesia, juga tampil dalam acara tersebut antara lain Taek Won Do (Korea), Capoeira (Brazil), Karate, Aikido, Kendo, Judo, Jodo, Chanbara, Kyudo, Kendo, Nunchaku (Jepang), Taichi (Tiongkok), Von Dao (Vietnam), Krav Maga (Israel), Bokator (Cambodia), Fencing, dan Cascade (Prancis).

Menurut ketua penyelenggara festival, Laurent Couturier, acara digelar untuk lebih memperkenalkan seni beladiri dari berbagai negara. Kemudian juga untuk mendorong munculnya bakat-bakat baru di kalangan generasi muda negara tersebut. (elz/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads