Cegah Kekerasan Perpeloncoan, Raider Ikut Serta Orientasi Siswa di Papua

Cegah Kekerasan Perpeloncoan, Raider Ikut Serta Orientasi Siswa di Papua

Elza Astari Retaduari - detikNews
Senin, 27 Jul 2015 03:13 WIB
Foto: Puspen TNI
Jakarta - Prajurit TNI ikut berpartisipasi dalam kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) di SMA yang berada di Papua. Hal tersebut sebagai langkah bantuan untuk merubah paradigma di mana MOS selama ini dikenal identik dengan tindak kekerasan maupun budaya senioritas.

Menurut keterangan dari Puspen TNI, personel yang berpartisipasi pada MOS di SMAN 1 Arso Kabupaten Keerom, Papua, adalah Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Batalyon Infanteri (Yonif) 400 Raider. Prajurit Raider ikut memberikan materi MOS dengan mengedepankan sisi humanis dan nasionalisme.

"Keterlibatan Satgas Yonif 400 Raider di dalam kegiatan ini adalah untuk merubah paradigma negatif terhadap kegiatan MOS yang kerap dikaitkan dengan perpeloncoan dan menjurus kepada tindak kekerasan ataupun pengajaran yang cenderung menonjolkan kehidupan senior junior yang kurang baik untuk diterapkan di lingkungan sekolah," ujar Dansatgas Yonif 400 Raider Letkol Inf Heri Bambang Wahyudi seperti tertulis dalam keterangan Puspen TNI yang diterima detikcom, Minggu (26/7/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun kegiatan MOS ini dilakukan mulai tanggal 22-25 Juli lalu. Untuk mengubah paradigma negatif, Satgas Yonif yang bekerja sama dengan pihak sekolah mengisi kegiatan MOS dengan melatih PBB untuk pembentukan kedisiplinan siswa.

Selain itu, prajurit Raider juga memberikan pengajaran mengenai wawasan kebangsaan hingga pengenalan ketahanan pangan dalam rangka mendukung program pemerintah yakni program swasembada pangan. Prajurit mengajak siswa untuk belajar hal-hal terkait ketahanan pangan, mulai dari penyemaian menggunakan daun pisang, penanaman tanaman dengan cara Hidroponik, pembuatan Kebun Budidaya Sorgum dan pembuatan kolam untuk budidaya Ikan Lele.

"Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat bermanfaat untuk para siswa siswi dan dapat diterapkan di dalam lingkungan sekolah maupun pada saat kegiatan-kegiatan diluar sekolah," kata Letkol Heri.

Kegiatan MOS diakhiri dengan upacara penutupan pada Sabtu (25/7) lalu. Pada kesempatan tersebut juga para prajurit Raider bersama-sama dengan siswa dan guru melepas bibit Ikan Lele ke kolam terpal yang berada satu lokasi dengan Kebun Budidaya Sorgum.

Kepala Sekolah SMAN 1 Arso, Rivani Maleke berjanji bahwa pihak sekolah akan menerapkan kepada siswanya untuk membudidayakan tanaman Sorgum dan ternak Lele. Bahkan hal tersebut akan dijadikan kegiatan muatan lokal di SMAN 1 Arso.

"Sekolah akan menerapkan agar para siswa/i bisa membudidayakan di luar lingkungan sekolah. Kegiatan ini dapat juga dikenalkan kepada masyarakat, sehingga pembudidayaan tanaman Sorgum dan Budidaya Ternak Ikan Lele dapat tersebar di wilayah Kabupaten Keerom," tukas Rivani seperti tertuang dalam keterangan yang sama.

(elz/dha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads