Selama hampir satu minggu setelah lebaran Idul Fitri beberapa tempat di Yogyakarta yang menggelar pameran batu mulia dan batu akik hampir selalu dipenuhi pengunjung. Namun kali ini bukan hanya warga Yogyakarta dan sekitarnya saja. Banyak para pemudik yang datang dan berbelanja di pameran.
Seperti di Pameran Pesona Batu Nusantara yang digelar di XT Square di Jalan Veteran Kota Yogyakarta maupun di kompleks Pyramid di Jalan Parangtritis Sewon Bantul juga dibanjir pengunjung. Banyaknya para pemudik yang datang di pameran tersebut terlihat dari mobil kendaraan luar kota berpelat Jakarta, Banten, Bandung, Semarang, Surabaya dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mencari batu fire opal Wonogiri karena nggak sempat di Wonogiri dan Pacitan," ungkap Joko Suharyanto (420 pemudik asal Gunungkidul, DIY kepada detikcom di XT Square.
Joko mengaku sengaja datang di pameran untuk mencari Fire Opal Wonogiri, Badar Lumut Wonogiri dan batu kalsedon Pacitan. Sebab tidak sempat mencari langsung di daerah Wonogiri maupun Pacitan meski lebih dekat dari tempat tinggalnya di Gunungkidul. Karena sibuk bersilaturahmi dengan keluarga, saat pulang kamudian mampir di tempat pameran.
Dia mencari beberapa jenis batu yang menjadi pesanan beberapa teman sekerja di sebuah pabrik kimia di Tangerang, Banten. Selain itu ada beberapa batu yang akan dikoleksi sendiri.
"Jenisnya macam-macam dan peserta pamerannya banyak sehingga mudah mencarinya. Mumpung ada pameran. Harganya juga tidak mahal dan banyak pilihan baik batu maupun emban cincinnya," katanya.
Menurut pengelola XT Square, Widhihasto Wasono Putro selama pameran sejak tanggal 19 Juli telah membukukan nilai transaksi sekitar Rp 200-an juta per hari. Pada awal-awal pameran nilai transaksi sekitar Rp 165 juta/hari. Namun pada dua hari terakhir tembus mencapai Rp 275 juta/hari.
"Ini membuktikan bila perputaran uang dalam sektor industri kerajinan batu ikut andil dalam menggerakkan sektor perekonomian masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya," kata Hasto.
Selaku pengelola, kata dia, pihaknya akan memfasilitasi pameran-pameran serupa. Sebab sektor kerajinan batu akik tersebut sejalan dengan visi perusahaan daerah yakni menjadikan XT Square sebagai destinasi pasar kerajinan terdepan di Yogyakarta.
"Trend ini masih masih akan berlangsung lama. Karena itu kami berusaha menawarkan satu gedung khusus untuk pasar batu akik Yogyakarta. Mudah-mudahan kalangan pengrajin/pedagang mau memanfaatkannya kios-kios di XT Square," kata Hasto. (bgs/try)











































