Dikutip dari CNN, Jumat (24/7/2015) hasil tes menyebutkan bahwa perkamen tersebut ditulis antara tahun 568 hingga 645 masehi. Ini berarti ditulis berdekatan dengan masa Nabi Muhammad SAW yang hidup antara tahun 570 hingga 632 masehi.
Ternyata selain manuskrip di atas, ada juga beberapa manuskrip yang diklaim sebagai Al Quran tertua yakni yang ada di Yaman dan Jerman.
1. Di Sanaa Yaman
Foto: unesco.org
|
Dimensi manuskrip itu berukuran 39x 36 cm, ditulis dengan gaya kaligrafi Kufi Masahif.Β Selain surat tersebut ada juga beberapa potongan surat seperti Surat Al-Khafi, Al-Baqorah dan Al- Mursalat.
2. Di Jerman
Foto: commdiginews
|
Manuskrip Al Quran dari naskah kufi yang terkenal itu disebut berasal dari masa khalifah Ali bin Abu Thalib sekitar 20-40 tahun setelah kematian Nabi Muhammad. Hasil pengujian menunjukan probabilitas statistik 95,4 persen dan oleh para ilmuan tersebut diperkirakan manuskrip itu berasal dari periode antara tahun 649 hingga 675 Masehi. Naskah sebagian besar Surat Al-Isra ayat 37 dan Surat Yasin ayat 57.
Menurut perwakilan universitas Dr Eva Mira Youssef-Grob, Proyek Cronica menggunakan analisis palaeografik dan penanggalan manuskrip tertua dari Alquran akan dilengkapi metode ilmiah seperti penanggalan radiokarbon. Sehingga penelitian ini dinggap memiliki ketepatan aktual
Mushaf yang dinamakan Ma VI 165 ini dibuat di atas perkamen berkualitas bagus. Naskah juga berhasil bertahan dalam kondisi yang cukup baik selama lebih dari 1.339 tahun. Naskah ditempatkan di bagian pameran kitab suci dan dipamerkan di perpustakaan universitas di Antwerp.
3. Di Inggris
Foto: Koleksi Universitas Birmingham, Inggris
|
Dalam rilis resmi yang disampaikan oleh pihak universitas, Rabu (22/7), Al Quran itu terdiri dari dua lembar perkamen. Ada beberapa bagian ayat dari surat Al Kahfi sampai Thaha di dalam perkamen tersebut. Namun tak semuanya utuh karena faktor usia.
Ayat Al Quran di perkamen tersebut ditulis dengan tinta kuno menggunakan huruf Arab yang dikenal dengan Hijaiyah. Selama bertahun-tahun, manuskrip tersebut itu tercampur dengan lembaran perkamen lainnya.
Perkamen tersebut dikumpulkan sejak tahun 1920an oleh Alphonse Mingana, seorang Imam yang lahir di dekat kota Mosul-Irak namun tinggal di Inggris. Koleksi Mingana kemudian disimpan di Universitas Birmingham di bawah Perpustakaan Riset Cadbury.
"Dengan memisahkan dua lembar dan menganalisis perkamen tersebut, kami membawa temuan menakjubkan dari koleksi Mingana," terang Susan Worrall, Direktur Koleksi Spesial di Birmingham.
Hasil tes radiokarbon menyebutkan bahwa perkamen tersebut ditulis antara tahun 568 hingga 645 masehi. Ini berarti ditulis berdekatan dengan masa Nabi Muhammad SAW yang hidup antara tahun 570 hingga 632 masehi.
Rencananya, Al Quran tersebut akan ditampilkan ke publik di The Barber Institute of Fine Arts, University of Birmingham, mulai tanggal 2 Oktober sampai 25 Oktober 2015.
Halaman 2 dari 4