Pria berusia 35 tahun itu menjadi salah satu korban dari belasan wisatawan yang tersengat ubur-ubur di Pantai Citepus,Palabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (19/7/2015).
"Saya tadi bermain agak ke tengah, pas ada ombak kaki kerasa kayak nyentuh bahan plastik kenyal dan empuk. Kemudian kayak ada yang gigit, rasanya panas campur gatel," cerita Andi di posko Palang Merah Indonesia (PMI) yang berada di sekitar pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Ayi Abdullah, menjelaskan sengatan ubur-ubur sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian apabila korban yang disengat memiliki alergi serta terlambat mendapatkan penanganan.
"Apabila terkena sengatan tandanya khas bagian tubuh akan terasa panas dan memerah, timbul ruam pada kulit dan kadang disertai rasa mual bahkan muntah. Ketika gejala ini terjadi, sebaiknya segera mendapat penanganan medis karena akan sangat berbahaya bisa terlambat," ujar Ayi.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Infokom Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Dede Sumarna mengimbau wisatawan yang berenang dan mandi di objek wisata laut khususnya di Palabuhan Ratu untuk senantiasa berhati-hati.
Menurut dia, serangan ubur-ubur ini dikarenakan arus laut dan angin cukup kencang ke arah pantai ditambah kondisi air laut yang dingin sehingga banyak ubur-ubur terbawa ke pantai.
"Kami terus memantau setiap aktivitas wisatawan yang tengah berwisata ke objek wisata laut. Saat ini serangan ubur-ubur memang memasuki puncaknya. Namun hal ini tidak terlalu mengganggu karena dengan penanganan tepat akan dapat disembuhkan," ujar Dede. Sumarna ketua Infokom Balawista Sukabumi. (aan/aan)