Lantunan takbir yang bergema tak mengecilkan hati Sandi meski bertugas berjaga di malam takbiran. Tak bisa berkumpul dengan istri menurutnya sudah biasa. Lebaran tahun ini adalah yang ke delapan kalinya, Sandi selalu bertugas di Mabes Polri.
"Ini yang ke delapan tahun saya lebaran di pos. Tapi, enak saja, suka.Β Anggota Polri itu nggak bisa karena ada peraturan apapun pangkatnya harus ikut. Sesuaikan sama Operasi Ketupat. Kecuali ada keluarga meninggal, sakit keras, baru bisa izin," kata Nico di Pos D Penjagaan Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Kamis (16/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai polisi, dari awal dia sudah menyadari konsekuensi yang dihadapi. Apalagi sejak jadi polisi, dia langsung ditempatkan bertugas di Mabes Polri dan diplot di Kesatuan Protokol Polri, Sub Bagian Pengamanan Protokoler.
"Ini mabes Polri. Lihat tiga teman saya nih, dari Jawa Barat, Jawa Timur. Nah, yang ini dari Malang, Jawa Timur. Dia sudah tujuh tahun lebaran jauh dari keluarga. Jadi, ini konsekuensi jadi polisi," sebut Komandan Regu Pos D Mabes Polri itu.
Menyisakan waktu sejenak buat keluarga, bukan berarti Nico tidak mencintai istrinya. Jika ada waktu libur atau turun piket, dia meluangkan waktu penuh untuk istri. Di satu sisi, ia beruntung memiliki seorang istri pengertian dan bisa paham pekerjaannya.
"Turun piket, giliran buat keluarga. Kita sungkeman sama orangtua. Semua dinikmatin saja. Hidup dijalani karena seperti ini saya sudah beruntung dan harus disyukuri," sebut sarjana hukum dari Universitas Bhayangkara Jakarta itu.
(hat/dra)