Meski Tak Mudik, Prajurit Kopassus Tetap Happy Lebaran Saat Bertugas

Jakarta - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang ditunggu-tunggu setiap umat muslim. Namun bagi prajurit Kopassus, tidak semua bisa pulang kampung untuk merayakan lebaran bersama keluarga.

Seperti diakui oleh Komandan Grup 3 Kopassus, Kolonel Inf Richard Tampubolon. Sebagian anak buahnya yang beragama Islam ada yang bertugas saat Idul Fitri tiba.

"Prajurit banyakan tugas pas Lebaran, tapi saya pikir nggak ada masalah. Seninya di situ kan," ungkap Richard usai acara pembagian sembako di RW 01, Cijantung, Jaktim, Kamis (16/7/2015).

Meski begitu, bukan berarti prajurit akan kehilangan moment lebaran seperti yang dirasakan umat muslim lainnya. Di dalam asrama sendiri, perayaan Idul Fitri pun tetap akan terasa.

"Kita salat Id bersama, terus ada halal bihalal antara atasan dengan bawahan, antara sesama prajurit. Ini merupakan suatu moril untuk mereka, suasana lebaran juga tetap kita rasakan," jelas Richard.

"Ada bedug ketika takbiran, tapi di dalam, tidak mengganggu lalu lintas. Jadi internal saja. Pastinya ada opor, ketupat, dan makanan-makanan khas Lebaran. Itu harus ada," sambung mantan komandan Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan itu.

Sebagai umat nasrani, Richard juga paham betul kebutuhan prajurit-prajuritnya untuk pulang kampung bertemu dengan keluarga masing-masing ketika lebaran. Semua prajurit secara bergilir akan mendapat libur.

"Yang paling istimewa mereka akhirnya bisa pulang kampung karena tetap diupayakan bisa cuti pulang kampung, nanti bergiliran. Tetap ada," ucap Richard.

Dengan datangnya Idul Fitri, Richard berharap agar para prajuritnya bisa mendapat semangat baru. Idul Fitri disebutnya harus menjadi pemicu bagi prajurit untuk bisa semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, menjalankan amal ibadah dan juga perintah.

"Dan yang penting itu semua sebagai pedoman dasar, keimanan dan ketakwaan ini, itu kita terus semangat, berkarya, dan berbakti yang terbaik," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Komandan Sat 81 Gultor Kopassus, Kolonel Inf Thevi Zebua. Di asrama Sat 81, suasana lebaran pun tak akan jauh berbeda dengan suasana di lingkungan rumah sendiri.

"Kami juga gitu. Di Gultor untuk cuti lebaran di bagi 4 gelombang sehingga yang cuti fokus lebaran, yang lain siaga. Nanti malam tetap ada takbiran bersama masyarat dan warga Cijantung," tutur Thevi. (ear/aan)