"Kami bersama unsur Muspika akan melibatkan pemuda untuk pengamanan langsung di malam takbiran, terutama di wilayah Pasar Manggis yang dulu terkenal daerah sering tawuran," jelas Kapolsek Setiabudi AKBP Tri Yulianto kepada detikcom, Rabu (15/7/2015).
Tri juga menghimbau agar warga tidak melaksanakanΒ takbir kliling pada malam lebaran nanti, karena dikhawatirkan akan timbul gesekan yang berujung tawuran dengan kelompok lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri berharap agar dengan model baru ini dapat menekan angka tawuran antarkomunitas di wilayah Pasar Manggis. Dengan langkah ini pula, diharapkan para pemuda menjadi polisi bagi dirinya sendiri dan komunitasnya.
"Sehingga timbul kesadaran pada masing-masing warga untuk ikut bertanggung jawab dalam memelihara keamanan dan ketertiban di wilayahnya," imbuhnya.
Polsek Setiabudi dan unsur Muspika pada Selasa (24/6) malam lalu telah melakukan pertemuan dengan 50-an anggota komunitas pemuda di wilayah Setiabudi, Jaksel. Selain dihadiri Kapolsek, hadir juga Wakil Camat Setiabudi, Wakapolsek Metro Setiabudi, Kanit Binmas Polsek Metro Setiabudi, Lurah Pasar Manggis Hj Purwati, dan tokoh masyarakat H Asrab Ali.
Dengan slogan baru Setiabudi Mantap (Setiabudi Membangun Daerah Anti Masyarakat Anti Narkoba, Tawuran dan Premanisme), seluruh elemen berkomitmen untuk menekan angka tawuran di wilayah Pasar Manggis. Para pihak juga mengajak pemuda-pemuda setempat untuk menanggalkan stigma negatif wilayah tersebut.
"Hal ini didukung oleh aparat pemerintahan setempat dan dalam waktu dekat akan diberikan pelatihan montir, dan lain-lain untuk menambah bekal dan kemampuan pemuda tersebut," tuturnya.
(mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini