Berkah Ramadan Bagi Warga Kecil dari Prajurit Baret Merah

Jakarta - Grup 3 Kopassus membagikan sembako gratis bagi warga tidak mampu, khususnya pemulung di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi. Ini dilakukan untuk membantu warga jelang Hari Raya Idul Fitri 1436 H.

Bakti sosial dilakukan Grup 3 Kopassus di Kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang, Selasa (14/7/2016). Mayoritas penduduk sekitar menggantungkan hidup dengan cara mengambil sampah untuk dijual dan kemudian didaur ulang.

"Kegiatan ini digelar sebagai wujud kepedulian TNI kepada warga agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam menyambut Idul Fitri," ucap Komandan Batalyon 33 Grup 3 Kopassus Letkol Inf Herlambang Bayu Kusuma dalam keterangan Dispen Kopassus, Selasa (14/7/2015).

Herlambang pun berharap agar pembagian sembako itu tidak dilihat dari harganya. Namun lebih kepada upaya TnI untuk menjalin silahturahmi dan kebersamaan yang baik dengan warga.

Para warga sendiri mengaku senang atas bakti sosial yang dilakukan prajurit baret merah itu. Menurut Ketua Ikatan Pemulung Indonesia (IPI), Thamrin (53), paket sembako yang didapat mereka dirasa sebagai berkah menjelang lebaran.

"Buat para pemulung bantuan seperti ini merupakan berkah yang tak ternilai. Apalagi banyak kebutuhan yang diperlukan saat bulan puasa dan lebaran nanti," ucap Thamrin dalam keterangan yang sama.

Bakti sosial bagi warga juga dilakukan di Mako Kopassus, Cijantung, pada Jumat (10/7) lalu. Kopassus menggelar kegiatan bazar murah bekerja sama dengan sejumlah rekanan seperti BRI, Pusat Koperasi Tribuana, PT Indofoof Sukses Makmur, dan sebagainya.

Selain sembako, bazar murah yang diperuntukkan bagi warga di sekitar asrama Kopassus dan juga keluarga prajurit serta PNS itu juga menjual aneka biskuit, minuman, telor, daging, ayam, hingga pakaian dan mainan anak-anak.

Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo membuka langsung kegiatan ini. Menurutnya, bazar dilakukan untuk mempersiapkan perayaan lebaran.

"Dengan cara menjual berbagai kebutuhan bahan pokok dengan harga yang relatif murah dari harga pasar dan berkualitas baik," tutur Mayjen Doni.

(ear/jor)