"Saya mengalami berak darah selama empat bulan, saya nggak tahu (penyebabnya)," tutur Idris saat membagikan kisah perjalanannya sebagai mualaf pada detikcom di Masjid Istiqlal, Kamis (2/7/2015).
Saat mendalami Islam, Idris pernah membaca salah satu tabiin atau sahabat Nabi, bahwa bila seorang muslim sakit, lebih baik mengucapkan istighfar. Maka, itu pula yang dilakukannya, mengucapkan istighfar setiap saat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama sakit, pagi-siang-malam, Idris berpikir mengapa Allah mengujinya dengan sakit yang parah.
"Saya tanya sama Allah, 'Ya Allah, kenapa uji saya dengan penyakit yang parah? Saya mau tahu kenapa'" ungkap dia.
Setelah berpikir keras, barulah dirinya paham mengapa Idris diberi sakit keras.
"Subhanallahu Allahu Akbar, ternyata, Allah itu mencuci saya. Sejak umur 28 tahun, terakhir 2008, sebelum ucap syahadat, minuman keras tiap malam saya minum, saya ngeganja, saya main judi. Minuman keras, boleh Mbak sebut apapun merknya, saya minum," imbuhnya.
Idris kini menjaga keluarganya, menjaga dan memastikan bahwa apa yang dimakan diri dan keluarganya yang halal dan tidak bertentangan dengan Alquran. Termasuk, menjaga diri dari restoran fastfood yang bertebaran dan kehalalannya meragukan.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini