Diuji Sakit 4 Bulan, Mualaf Idris Berobat dengan Istighfar

Ramadan 2015

Diuji Sakit 4 Bulan, Mualaf Idris Berobat dengan Istighfar

Nograhany Widhi K - detikNews
Selasa, 14 Jul 2015 13:08 WIB
Ilustrasi (Foto: http://freeislamiccalligraphy.com/)
Jakarta - Setelah menjadi mualaf, Idris (dia tak bersedia disebutkan nama sebenarnya), menghadapi berbagai cobaan. Salah satunya, dia menderita sakit tak henti selama 4 bulan.

"Saya mengalami berak darah selama empat bulan, saya nggak tahu (penyebabnya)," tutur Idris saat membagikan kisah perjalanannya sebagai mualaf pada detikcom di Masjid Istiqlal, Kamis (2/7/2015).

Saat mendalami Islam, Idris pernah membaca salah satu tabiin atau sahabat Nabi, bahwa bila seorang muslim sakit, lebih baik mengucapkan istighfar. Maka, itu pula yang dilakukannya, mengucapkan istighfar setiap saat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama empat bulan saya meyakinkan diri, apabila saya istighfar akan sembuh. Alhamdulillah, selama empat bulan itu, saya sembuh. Obat saya adalah istighfar," tuturnya.

Selama sakit, pagi-siang-malam, Idris berpikir mengapa Allah mengujinya dengan sakit yang parah.

"Saya tanya sama Allah, 'Ya Allah, kenapa uji saya dengan penyakit yang parah? Saya mau tahu kenapa'" ungkap dia.

Setelah berpikir keras, barulah dirinya paham mengapa Idris diberi sakit keras.

"Subhanallahu Allahu Akbar, ternyata, Allah itu mencuci saya. Sejak umur 28 tahun, terakhir 2008, sebelum ucap syahadat, minuman keras tiap malam saya minum, saya ngeganja, saya main judi. Minuman keras, boleh Mbak sebut apapun merknya, saya minum," imbuhnya.

Idris kini menjaga keluarganya, menjaga dan memastikan bahwa apa yang dimakan diri dan keluarganya yang halal dan tidak bertentangan dengan Alquran. Termasuk, menjaga diri dari restoran fastfood yang bertebaran dan kehalalannya meragukan.
Halaman 2 dari 1
(nwk/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads