Panik Bos Ditangkap KPK, Manajer MMS Buang Kartu Telepon

Sidang Penyuap Adriansyah

Panik Bos Ditangkap KPK, Manajer MMS Buang Kartu Telepon

Ferdinan - detikNews
Senin, 13 Jul 2015 14:19 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Manajer Keuangan PT Mitra Maju Sukses (MMS) Margaretha membuang kartu telepon (sim card) miliknya setelah bosnya, Andrew Hidayat ditangkap KPK. Margaretha panik dirinya bakal terseret dalam perkara suap bosnya tersebut.

"Waktu lihat bapak (Andrew Hidayat) di TV kan urusan KPK pada panik, pada buang (kartu telepon), saya buang," ujar Margaretha saat bersaksi untuk Andrew Hidayat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (13/7/2015).

Margaretha saat ditanya Hakim Ketua John H Butarbutar, mengaku pernah berkomunikasi soal permintaan Andrew untuk menyediakan duit dengan menggunakan kartu telepon yang dibuang tersebut. "Pembicaraan Andrew minta duit," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andrew menurutnya beberapa kali meminta uang namun tidak pernah menyebutkan tujuan peruntukkan uang.

Jaksa pada KPK memutar rekaman percakapan hasil sadapan antara nomor Margaretha yang dibuang kartunya yakni 0813xxxx022
dengan nomor 0813xxxx869 milik Agung Krisdiyanto, ajudan Andrew Hidayat yang jadi perantara penyerahan duit suap ke politikus PDI Perjuangan yang juga eks Bupati Tanah Laut, Kalsel, Adriansyah.

Dalam percakapan pada 3 April 2015, Agung meminta Margaretha segera menyiapkan duit Rp 300 juta yang disebut untuk Bupati Tanah Laut.

"Buat Pak Bupati gimana Bu?," tanya Agung Krisdiyanto kepada Margaretha dalam percakapan telepon yang rekaman sadapannya diputar. "Kata bos sekarang loh bu," ujar Agung.

Saat dikonfirmasi Jaksa pada KPK, Margaretha membenarkan percakapannya tersebut dengan Agung. Tapi siapa 'bupati' yang dimaksud Agung, Margaretha mengklaim tidak tahu menahu.

"Aku ngga tahu Pak (siapa bupati yang dimaksud, red). Itu saya diteleponnya lagi tidur, saya iya iya aja. Dibangunin disuruh ambil uang, sekitar Rp 300-an juta Pak," beber Margaretha.

Duit Rp 300 juta itu diserahkan pada April. Selain itu ada duit SGD 50 ribu yang juga diserahkan melalui Agung. "Yang terakhir 50 ribu tapi lewat Dwica," kata Margaretha menyebut staf finance PT MMS.

Dalam dakwaan dipaparkan Andrew Hidayat memerintahkan Agung Krisdiyanto untuk mengambil uang di bagian finance PT MMS sebesar SGD 50 ribu. Adriansyah kemudian meminta sebagian uang dollar Singapura tersebut ditukarkan menjadi mata uang rupiah sebesar Rp 50 juta.

Pada tanggal 9 April 2015, Agung Krisdiyanto pergi ke Bali dengan membawa uang SGD 44 ribu dan Rp 57.360.000. Agung KrisdiyantoΒ  langsung menuju Hotel Swiss-Belresort Watu Jumbar untuk bertemu dengan Adriansyah.

Setelah penyerahan uang tersebut, Agung Krisdiyanto dan Adriansyah ditangkap untuk diamankan dan uang sebagai barang bukti disita petugas dari KPK.

(fdn/faj)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads