Mengucapkan dua kalimat syahadat menjadi sebuah pengalaman yang menggetarkan seluruh hidup Abdul Rahman Hans De Kraker. Mualaf asal Belanda itu memustukan menjadi muslim dua tahun lalu. Dia menjelajah katulistiwa karena panggilan jiwa petualangnya dan keinginan mengenal komunitas muslim di berbagai pelosok negeri.
Sebelumnya Hans mengunjungi para Sekerei (pelaku pengobatan tradisional) di Dusun Butui di pedalaman Mentawai, Sumatera Barat. Kali ini petualangan Hans mengenal Islam di negeri katulistiwa kembali berlanjut ke Dusun Gotab dan Dusun Sumailaklak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya ingin menjadi imam yang baik untuk istri dan anak-anak saya”, ucap Sulaeman sebelum mengucapkan sumpah yang diamiinkan tak hanya oleh warga yang datang, namun juga semesta alam. Hans juga ikut larut dalam momen istimewa Sulaeman itu.
Geliat perkembangan Islam di dusun yang berjarak dua jam dari Muara Siberut ini sudah berlangsung sejak satu dekade yang lalu. Diawali dari tiga kepala keluarga dan perjuangan para pendakwah, Islam terus berkembang dan tumbuh di hati 23 kepala keluarga saat ini.
Dengan berbekal informasi warga, Hans menelusuri dusun yang sudah dihuni 40 kepala keluarga muslim untuk menemui seorang sahabat, ustad Rapit yang menjadi pendakwah di sini. Ada sebersit kekhawatiran dalam hati Hans, apakah Ustad Rapit bisa ia temui? Maklum, sinyal komunikasi belum menyentuh daerah pelosok ini, sehingga kedatangannya tak bisa diinfokan.
caption-here.. |
Tapi tenang saja, kalau jodoh pasti bertemu kan? Betul saja, Hans berhasil bertemu sahabatnya, bahkan Ustad Rapit mengajak Hans menuju satu-satunya masjid di sana untuk melaksanakan salat Ashar.
Setiba Hans di sana, gambaran akan keindahan masjid seperti yang biasa ia lihat berguguran. Tak ada menara yang menjulang, tak terlihat kubah nan megah, keindahan kaligrafi Islam apalagi merdunya suara tilawah Alquran yang biasa terdengar lewat pengeras suara.
Masjid itu begitu sederhana. Namun keterbatasan nampaknya tak mengurangi keinginan warga muslim untuk beribadah. Dan bagi Hans, kisah dibalik adanya masjid ini begitu menohok hati akan sebuah keikhlasan.
Petualangan bersama para Ibu tangguh dalam mencari ridho Allah dan interaksi Hans dengan penduduk di sini, menggerakkan hatinya untuk memberikan sesuatu yang berarti untuk warga Sumailaklak. Apakah itu?
Saksikan perjalanan Hans selengkapnya dalam Program "Hijrah" pada Minggu 12 Juli 2015 Pukul 05.15 WIB, hanya di Trans7.
(slh/slh)












































caption-here..