Ini Alasan Tak Ada Bus TransJ Gandeng di Koridor 6

Ini Alasan Tak Ada Bus TransJ Gandeng di Koridor 6

Mulya Nur Bilkis - detikNews
Jumat, 10 Jul 2015 08:21 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Keluhan demi keluhan dilontarkan penumpang bus TransJakarta koridor 6 (Dukuh Atas- Ragunan) atas armada bus yang tak kunjung membaik. Dulu saat bus-bus gandeng yang baru tiba, koridor 6 tak juga kebagian armada baru. Apa sebabnya?

"Koridor 6 itu ada beberapa ruas jalan yang kecil dan tidak bisa mengakomodir perputaran bus articulated (gandeng)," kata Dirut PT TransJakarta, ANS Kosasih saat dihubungi, Jumat (10/7/2015).

Ia mencontohkan beberapa ruas jalan yang tidak mengakomodir yakni di Jl Buncit Raya yang menanjak dan meliuk dengan lebar jalan kecil. Kondisi jalan seperti itu disebutnya tak memungkinkan untuk dilalui bus gandeng dengan ukuran yang besar dan lebih panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, ia mengatakan dalam pengadaan bus sedang (single bus) tahun ini, koridor 6 dan koridor 4 (Dukuh Atas-Pulogadung).

"Bus-bus single yang akan kami adakan di tahun ini semuanya akan kami prioritaskan di koridor-koridor yang kurang sesuai untuk dilayani bus articulated, antara lain koridor 4 dan 6," sambungnya.

Sambil menunggu bus-bus baru tersebut, PT Transjakarta bekerja sama dengan Kopaja beberapa waktu lalu. Masuknya Kopaja sebagai operator PT Transjakarta diharapkan bisa memenuhi standar operasional dan keamanan yang sudah ditetapkan PT Transjakarta.

"Begitu bus-bus itu beroperasi, kami akan mengistirahatkan bus-bus yang selama ini beroperasi untuk diperbaiki," ucapnya.

Kosasih mengaku paham dengan keluhan penumpang bus Transjakarta karena kondisi bus yang sudah tak nyaman. Sering mogok, waktu menunggu yang lama, AC tak dingin dan pernah sampai kebanjiran hanya sebagian kecil dari masalah bus-bus TransJakarta kini.

Tetapi, dengan adanya armada bus baru nantinya, ia mengatakan bisa lebih tegas pada operator-operator yang masih nekat mengoperasikan bus yang rusak.

"Selama ini kami masih menjalankan bus-bus tersebut karena kami benar-benar kekurangan armada," pungkasnya. (mnb/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads