Surabaya - Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto meminta Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menghormati perundingan yang tengah berlangsung. Panglima TNI menyanyangkan serangan yang dilakukan GAM pada hari Minggu lalu, (20/2/2005) di Aceh Jaya, saat perundingan tengah berlangsung di Helnsinki."GAM harusnya menghormati proses perundingan yang tengah berjalan. Artinya jangan sampai ada kekerasan selama perundingan ini berjalan. Katanya GAM itu membela rakyat Aceh. Tetapi kenyataannya TNI yang sedang melakukan bantuan kemanusiaan diserang," kata Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto usai mengikuti sertijab KSAL dari Laksamana Bernard Kent Sondakh ke Laksamana Madya Slamet Soebianto di Mako Armatim Ujung Surabaya, Selasa (22/2/2005).Lebih lanjut, Endriartono Sutarto mengatakan pada prinsipnya TNI akan mentaati segala keputusan yang diambil melalui keputusan politik. Panglima juga berjanji bahwa aparat TNI di lapangan Aceh dalam operasi pemulihan keamanan, tidak akan melakukan pelanggaran HAM dalam penanganan."Kalau ada prajurit yang melanggar HAM, kita tidak segan-segan menindak tegas. Karena kita menginginkan peperangan itu bersih," kata Endriartono. Sebelumnya, pada hari Minggu (20/2/2005) sempat terjadi kontak fisik antara TNI dari Zipur Kostrad, yang diserang oleh GAM berkekuatan 20 -30 orang di Aceh Jaya. Akibat kontak senjata tersebut, 1 tewas dan 9 lainnya terluka.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini