"Kemungkinan itu makin besar ke depan karena mereka memang membutuhkan kendaraan politik untuk bisa ikut pilkada. Mereka biasanya incumbent atau kader Golkar yang mempersiapkan diri jadi kader kepala daerah. Nah mereka menunggu penyelesaian di pusat," kata Ketua Wantim Golkar hasil Munas Bali, Akbar Tandjung, kepada wartawan, Rabu (8/7/2015).
Harapan mereka, menurut Akbar, adalah sebulan sebelum pendaftaran sudah ada kepastian soal keikutsertaan Golkar di pilkada. Namun kini waktu tersisa tinggal dua minggu dan belum ada kesepakatan soal penyelesaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akbar kemudian membuka fakta menarik bahwa banyak kepala daerah yang sudah pamitan kepada dirinya. Akbar pun memberikan tiga saran kepada para kepala daerah yang mau loncat itu.
"Ada beberapa kepala daerah yang menanyakan kepada saya. Saya bilang ada 3 jawaban, kalau Anda punya elektabilitas tinggi saya anjurkan anda pakai calon perorangan, kalau tidak mungkin dan harus berkoalisi kalau Anda ragu penyelesaian di atas ya silakan Anda cari partai yang akan mendukung Anda tapi preferensi Anda partai yang ada di dalam KMP. Kalau yang kedua tidak bisa manalah yang menurut Anda paling cocok paling tepat atau visinya tidak sama ya silakan," kata Akbar.
"Karena kita tidak bisa melarang anda tidak ikut pilkada sejauh ada punya peluang meraih kemenangan. Tapi saya minta kepada anda agar spirit Golkar tetap ada pada diri anda," pungkasnya.
(van/nrl)











































