"Saya ingin warga Bandung menjadi warga negara Indonesia yang paling bahagia," ujarnya beberapa bulan setelah menjabat wali kota.
Menurut dia, warga bisa bahagia apabila tinggal di kota yang sehat. Salah satu ciri kota sehat adalah saat warganya banyak berada di area publik seperti taman, bukan hanya berdiam diri di rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Survei melibatkan 1.080 sampel dari berbagai kalangan warga dengan latar belakang berbeda. Kita lakukan secara random," terang Kepala Bidang Litbang dan Statistik Bappeda Kota Bandung Chairul Anwar kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Hasilnya, angka indeks kebahagiaan warga Bandung sebesar 68,23 yang artinya bahagia. Level bahagia berada di angka 50-75, sangat bahagia di angka 75-100 dan level kurang bahagia 25-50. "Kalau tidak bahagia angkanya 0-25," katanya.
Ada 10 variabel yang digunakan untuk menentukan indeks kebahagiaan, yaitu kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, kondisi keamanan, keharmonisan keluarga, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, kondisi lingkungan atau ketersediaan fasilitas publik, dan ketersediaan waktu luang.
"Hasil survei tertinggi berada pada variabel kehamornisan keluarga, kalau terendah variabel pendidikan," jelas Chairul.
Diakuinya pengukuran indeks kebahagiaan ini baru pertama dilakukan pada jaman kepemimpinan Ridwan Kamil. "Sebelumnya tidak pernah, jadi tidak bisa dibandingkan dengan tahun-tahun lalu," katanya.
Menurut Chairul angka 68,23 pada tahun 2014, merupakan tolak ukur indeks kebahagiaan warga Bandung selanjutnya. "Untuk tahun ini survei dimulai awal Juli nanti selama enam bulan. Jadi hasilnya awal 2016 nanti," katanya.
Akankah meningkat? "Ini yang sedang dikejar Pak Wali, agar warganya bisa bahagia, makanya dibuat taman dan fasilitas publik lainnya," tutupnya.
(tya/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini