Dirazia Tengah Malam, 2 Napi Lapas Cipinang Positif Narkoba

Dirazia Tengah Malam, 2 Napi Lapas Cipinang Positif Narkoba

Elza Astari Retaduari - detikNews
Rabu, 08 Jul 2015 01:41 WIB
Dirazia Tengah Malam, 2 Napi Lapas Cipinang Positif Narkoba
Foto: Elza/detikcom
Jakarta - Badan Narkotika Nasional Provinsi bersama Kantor Wilayah Kemenkum HAM DKI kembali melakukan razia di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan alat isap sabu. Dua narapidana juga positif narkoba.

Razia dilakukan mulai pukul 22.00 WIB hingga tengah malam, Selasa (7/7/2015). Seratusan petugas gabungan, termasuk dari pengamanan lapas, memeriksa seluruh kamar narapidana di 4 blok lapas.

Dalam razia tersebut juga dilakukan tes urine terhadap 47 narapidana. Hasilnya 2 orang positif narkoba jenis sabu.

"Barang-barang yang ditemukan tim, ada dua bong, wadah plastik bekas sabu, kapsul coklat kekuningan. Kita berupaya semaksimal mungkin dan berharap tempat ini bisa diminimalisir narkotika," ujar Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP DKI Sapari di lokasi.

Untuk kapsul coklat yang ditemukan masih akan diperiksa lebih lanjut untuk diketahui jenisnya.Β 

Menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kumham DKI Basma Nizar, 2 orang yang positif narkotika ini akan diproses. Jajarannya bersama BNNP juga akan menyelidiki dari mana narapidana yang tinggal di blok B Lapas Narkotika Cipinang itu mendapatkan sabu.

"Kita bekerja sama dengan BNNP untuk melakukan pengecekan. Untuk dua orang yang terindikasi akan kita tindaklanjuti. Lebih beratnya kita tidak akan berikan remisi," ucapnya di lokasi yang sama.

Kegiatan ini merupakan wujud kerjasama antara Lapas Narkotika Cipinang, BNNP dan Kanwil Kumham DKI yang tercantum dalam MoU. Razia digelar rutin dalam waktu seminggu 2 kali.

Kepala Lapas Narkotika Cipinang Krismono yang juga hadir saat razia mengatakan, dua orang yang positif narkotika merupakan narapidana yang sulit direhabilitasi. Pasalnya mereka terlibat dalam persoalan hukum yang berat.

"2 orang ini pidana panjang, hukumannya seumur hidup. Kesulitan melakukan pembinaan karena mereka orang-orang yang putus asa," ungkap Krismono.

Ia pun berjanji akan ikut serta untuk menyelidiki dari mana keduanya memperoleh sabu. Jika memang ada petugas lapas yang terlibat, disebut Krismono sudah pasti akan ditindak.

"Ini akan kita tindaklanjuti, kalau ada pegawai yang terlibat pasti kita copot. Sudah pasti kita tindak tegas. Seperti kemarin baru saja kita copot 1 petugas," tutup Krismono. (elz/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads