Yanti bercerita, suatu waktu, ada penonton yang tak percayatong setan tampil berdasarkan keterampilan pemainnya. Penonton itu percaya motor yang digunakan sudah diguna-guna hingga bisa berjalan miring. Dia menyodorkan motor bebeknya agar digunakan untuk beratraksi.
Permintaan ibarat tantangan bagi Yanti. Penonton akhirnya percaya bahwa tong setan murni didasarkan pada skill setelah motor bebeknya diajak bermiring-miring ria di atas area.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yanti memastikan tong setan merupakan atraksi berdasarkan keterampilan. Bukan sihir atau magic. Agar terampil, pemain harus latihan.
Yanti yang sudah 11 tahun menggeluti dunia tong setan, menambahkan di awal-awal latihan, ia sempat kesulitan. Baru beberapa putaran memacu motor di dasar arena, kepalanya pusing. Dari situ lulusan pondok pesantren tersebut menyadari modal utama pemain tong setan adalah harus mampu menahan pusing dan membiasakan hal tersebut.
"Pusingnya gak ketulungan. Makan, mandi, tidur pun saya masih merasa muter-muter. Saya sampai nggak bisa tidur. Perlu waktu seminggu bagi saya terbiasa dengan pusing," ujar ibu tiga anak tersebut.
Setelah pusing teratasi, Yanti kini beranjak ke lantai di atasanya atau yang biasa disebut lantai start. Dalam tahap ini, konsentrasi sangat diperlukan untuk menyeimbangkan motor. Dan satu lagi, pandangan ternyata sangat berperan dalam tahap lanjutan ini.
"Pandangan saya nggak boleh pendek, saya harus memandang jauh," kata Yanti.
Kini, Yanti sangat ahli. Dia mampu beratraksi selama 4 menit nonstop. Perempuan berambut panjang itu sudah sepekan lebih di Gresik. Hari ini, dia terakhir di sana dan berkeliling di wilayah Jawa. (iwd/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini