Pisang Arief 'Kiming' Sempat Lembek, Kini Bertunas Miliaran Rupiah

Muda dan Menginspirasi

Pisang Arief 'Kiming' Sempat Lembek, Kini Bertunas Miliaran Rupiah

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Selasa, 07 Jul 2015 13:23 WIB
Jakarta - Dr.Eng Arief Setiawan ST M.Eng alias Bang Kiming kini menjadi salah satu miliarder Indonesia. Siapa sangka rupanya kesuksesan dia berawal dari jualan pisang penyet di gerobak.

Bisnis pisang penyet tersebut dia lakoni pada tahun 2008 saat dia hampir memasuki semester akhir di Jurusan Teknik Mesin FT UGM. Bermodal Rp 700.000 dia kemudian membeli sebuah gerobak yang diberi label 'Pisang Penyet Bang Kiming' dan dalam waktu setahun sudah mulai membuka puluhan cabang.

"Memang betul saya sekarang punya perusahaan trading di Indonesia bernama PT Kiming Indotrading Investama dan di Jepang bernama Kiming International, tapi awal mula saya jadi pengusaha tidak langsung buka perusahaan trading, saya anggap perusahaan trading ini akibat 'kecelakaan'. Orang tua saya bukan pengusaha, tapi sejak kecil saya punya passion di bidang entrepreneurship," tutur Arief saat berbagi inspirasi dengan detikcom, Senin (6/7/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bercerita dia kemudian tentang awal mula pisang penyet tersebut. Awalnya dia sempat ragu karena seperti orang kebanyakan, dia juga berpikir bagaimana membangun usaha yang tidak menghabiskan tenaga tetapi mendapat keuntungan besar.

"Bisnis sempat berkembang jadi puluhan cabang tapi terpaksa perlahan bangkrut karena saya memutuskan untuk pindah ke Jepang di 2009 dan saya belum pintar masalah managemen bisnis jarak jauh," kata dia.

Arief tak mau membuang-buang kesempatan mendapat beasiswa dari pemerintah Jepang. Kesempatan belum tentu datang dua kali sehingga bukan berarti demi bisnis maka beasiswa dilepas.

Tentu saja hidup ini berisi pilihan dan kemungkinan, tak ada orang yang meraup semua keuntungan sekaligus. Dia harus merelakan bisnis pisangnya jadi lembek karena ditinggal menuntut ilmu.

"Saya lalu coba berbagai macam bisnis, toko kelontong, grosir sembako, jualan minuman, buka peternakan kambing dan belut, dan alhamdulillah hampir semua bangkrut. Baru Sekitar 2010 akhir saya mulai jualan sparepart motor besar dan mobil impor. Awalnya cuma dimintai teman untuk membeli sparepart di Jepang, tapi lama-lama kok banyak yang minta," tutur Arief.

Perlahan tapi pasti, bermula dari 1 permintaan kemudian berkembang menjadi puluhan per bulan. Tak puas begitu saja, dia kemudian menjadikan usaha jual beli onderdil itu sebagai usaha yang bisa ditekuni.

"Saya impor dari Jepang, Amerika, Italy, Inggris, dan Tiongkok. Karena bisnis seperti ini butuh modal yang tidak sedikit, saya mengajukan kredit ke bank dan alhamdulillah disetujui, saya juga menyisihkan sebagian besar tabungan saya untuk modal finansial perusahaan ini. Sempat juga gadaikan rumah untuk bantu permodalan. Dari cuma belasan juta, sampai ke omset ratusan juta per bulan," ujar dia.

Awalnya dia hanya menjual onderdil otomotif saja, tetapi kemudian permintaan lain juga dia ladeni. Tentu saja dia tak melupakan kuliahnya yang didapatkan dari beasiswa itu.

"Mulai tahun 2013 awal, mulai banyak yang request ke saya minta dicarikan barang ini dan itu. Akhirnya dagangan saya enggak hanya sparepart, tapi justru jadi macam-macam. Omset perusahaan di Indonesia tembus miliaran dan saya saat itu masih 'nyambi' jadi mahasiswa di Jepang. Akhirnya saya putuskan untuk membuka perusahaan trading di Indonesia dengan nama PT Kiming Indotrading Investama di 2014," papar dia.

Hal tak terduga itu yang kemudian disebut Arief sebagai sebuah 'kecelakaan'. Sama sekali tak dia sangka bahwa hingga saat ini perusahaan yang dia rintis kini semakin besar.

"Dari main-main, jadi bukan main. Di tahun pertama, omset sudah tembus lebih US$ 2 juta. Baru di tahun 2015 setelah saya lulus doktor, saya mendirikan perusahaan trading di Jepang dengan nama Kiming International. Perusahaan trading yang saya miliki di Jepang dan Indonesia sekarang ber-omset puluhan miliar per tahun, tapi saya enggak mau sebut pastinya berapa," ungkap pemuda kelahiran 1990 tersebut.

Tentu saja sebagai pengusaha dia sudah sering mengalami bangkrut. Tetapi itu membuat di bangun lagi dan tak menyerah.

Mungkin prinsip hidup Arief layaknya sebuah pohon pisang. Dia akan terus bertunas hingga menghasilkan buah. Jika layu, lembek, atau bangkrut sebelum berbuah, maka pohon pisang tak akan tumbang seperti Arief alias Bang Kiming ini.

Berita menggugah dengan tema muda dan mengispirasi sengaja disajikan untuk membangkitkan semangat generasi muda untuk semakin kreatif dan inovatif dalam berbagai hal. Jika ada figur di sekeliling anda yang mengispirasi, anda bisa memberikan informasi kepada kami melalui email inspirasimu@detik.com. Ayo berkreasi untuk negeri, detik ini juga!
Halaman 2 dari 2
(bag/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads