Gresik - Tak terbersit sedikit pun di pikiran Yanti Dian Mustika Sari (41) menjadi pemain tong setan. Tetapi karena keadaan, ia terpaksa melakukannya. Setelah berada di dalamnya, perempuan itu justru menikmatinya.
"Suami saya kebetulan mempunyai wahana bermain. Dan tong setan adalah salah satunya," kata Yanti mengawali ceritanya saat ditemui detikcom di arena tong setan miliknya di Sarana Olah Raga (SOR) Tri Dharma Petrokimia Gresik, Senin (6/7/2015).
Bagi yang asing dengan istilah tong setan, ilustrasi berikut ini mungkin membantu. Tong setan merupakan atraksi ketrampilan berkendara baik itu menggunakan motor atau sepeda angin. Arena tong setan berupa tabung dengan bagian atas semakin melebar yang umumya berdiameter 8-9 meter yang mempunyai kemiringan sekitar 70-80 derajat. Di sana, pemain memacu kendaraannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, tong setan digelar di pasar malam. Selain arenanya yang unik--berbentuk tabung, atraksi ini juga menarik perhatian karena pada saat pemain beratraksi, suara knalpot sangat bising.
Menurut Yanti, wahana tong setan, gampang-gampang susah untuk diurus. Kesusahan mengurus tong setan diaku Yanti lebih kepada para pemainnya.
Pemain tong setan tidak mudah dicari. Kata Yanti, mereka bawel soal bayaran. Terkadang, pemain tong setan meminta bayaran lebih. Jika sudah tidak negosiasi gagal, pemain itu pergi.
"Kondisinya seperti itu. Ada pemain yang pergi karena bayarannya kurang cocok," cerita Yanti.
Karena kekurangan pemain, Yanti pun mencoba. Awalnya ia diremehkan karena perempuan. Tetapi statusnya sebagai istri pemilik wahana membuatnya cukup disegani. Ia mengaku penasaran karena termasuk orang yang senang menjajal sesuatu yang baru. Untuk urusan mengendarai motor laki, Yanti sudah bisa sebelumnya.
"Suami saya waktu itu kan punyanya motor laki, jadi saya terpaksa belajar dan akhirnya bisa," kenang perempuan warga Lumajang tersebut.
Saat belajar menjadi pemain tong setan, Yanti sempat mengalami kecelakaan. Ia kurang konsentrasi, sehingga motor yang dikendarainya tiba-tiba naik ke lantai atas. Yanti pun terjatuh. Dari situ ia belajar lebih tekun dan akhirnya dalam waktu tiga minggu ia sudah bisa melakukan aksi tong setan.
"Setelah bisa, saya langsung main. Pertunjukan pertama saya di pasar malam di Jember. Saya waktu itu umur 30 tahun," terang perempuan berambut panjang ini.
Saat ini, Yanti sudah ahli. Berbagai trik ia kuasai, mulai dari berdiri, berdiri lepas tangan, hingga mengambil uang saweran.
Malam itu, Minggu (5/7), Yanti memukau ratusan penonton di SOR Tri Dharma Petrokimia Gresik. Hari ini, Selasa (7/7), dia terakhir beraksi di tempat itu dan segera pindah ke lokasi lain. 11 Tahun sudah ia berkeliling, menghibur orang dengan atraksi menegangkan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini