9 Bulan di RS, Begini Kisah Pilu Bambang Hercules Usai Tragedi Condet

Kisah Bambang Hercules

9 Bulan di RS, Begini Kisah Pilu Bambang Hercules Usai Tragedi Condet

Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Senin, 06 Jul 2015 10:45 WIB
Jakarta - Pelda Bambang Subandi merupakan satu-satunya prajurit Skadron 31 yang selamat dari tragedi kecelakaan pesawat Hercules C-130 pada 5 Oktober 1991 silam. Kala itu, Bambang dilarikan ke RSPAD oleh tim medis untuk mendapat pertolongan pertama. Bagaimana kehidupannya setelah itu?

Pria yang kini akrab disapa Bambang Hercules tersebut menceritakan dirinya mengalami luka bakar 70 persen hingga sempat tidak sadarkan diri.

"Antara setengah sadar dan tidak saya hanya merasakan panas yang luar biasa karena saat itu saya tidak melihat wajah saya terbakar hangus. Saya hanya mendengar orang ramai evakuasi saya," kisah Bambang kepada detikcom di kediamannya yang terletak di Komplek Dwi Kora Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (5/7/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak begitu ingat (apa-apa) karena saya dikasih obat penenang. Mingkin karena luka bakar hampir 70% itu saya tidak sadar, seperti koma. Saya hanya bisa mendengar suara mobil dinyalakan sampai saya pikir RSPAD Gatot Subroto itu berada di tengah sawah," lanjutnya.

Ayah tiga anak itu mengatakan dirinya bahkan sempat berhalusinasi karena kejadian tidak terduga itu terjadi begitu saja. Hal terakhir yang dia ingat hanyalah canda tawa saat detik-detik terakhir bersama teman-temannya sewaktu berada di depo diklat.

"Luka yang saya alami tidak merata karena ada yang terbakar hanya sampai kulit ari, ada juga yang sampai lapisan daging akibat posisi tubuh yang tertimpa lelehan bodi pesawat. Lalu ada serpihan logam yang tembus ke kepala saya," kisah dia.

"Dokter bilang saya mengalami luka bakar 70% hingga stadium tiga di beberapa titik, seperti bagian punggung tangan ini hanya terlihat tulang," sambungnya.

Akibat dari luka bakar yang dialami, Bambang pun mendapat perawatan intensif di ICU selama 7 bulan. Begitu dia terbangun dari 'tidur panjang', Bambang langsung teringat pada teman-temannya.

"Saya sempat bertanya kepada dr. Harun soal kesehatan teman dekat saya satu leting. Waktu itu hanya diberitahu kalau Agung dirawat di Bandung dan beberapa rekan saya perlahan mulai menceritakan apa yang terjadi waktu itu, saya sempat shock," kata Bambang.

Dia pasrah dengan keadaan yang menimpanya, sekali pun dengan risiko cacat permanen. Bambang pun tidak keberatan dengan keberadaannya yang sempat 'dirahasiakan' kala itu oleh TNI.

"Saya sudah siap cacat waktu itu saya sudah siap menanggung semuanya, siap mental. Saya tentara dan saya memiliki komitmen atas risiko seperti ini. Saya mendapat support dari rekan dan keluarga," terang dia. (aws/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads