Yuli merupakan salah satu relawan sopir ambulans dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Sumatera Utara (Sumut) yang ikut mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Hercules. Tak lama setelah kejadian jatuhnya pesawat itu, dia langsung meluncur ke lokasi.
"Di hari pertama pesawat Hercules jatuh, saya langsung ikut evakuasi. Di hari kedua, kendaraan sangat dibutuhkan dan saya berinisiatif untuk mengambil mobil ambulans dan meluncur ke lokasi dan tentunya sudah berkoordinasi," kata Yuli di Lanud Soewondo Medan, Sabtu (4/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ngeri-ngeri sedaplah lihatnya," kata wanita berhijab ini.
Hal ini, menurutnya sudah menjadi panggilan jiwa. Berbagai kendala pernah dialaminya, salah satunya lalu lintas macet di saat sedang membawa jenazah.
"Pernah saat itu situasi macet dan saya mengetuk pintu mobil salah satu pengendara untuk berhenti. Kadangkala saya hanya melambaikan tangan keluar jendela mobil," terang Yuli yang mengaku sudah dua tahun menjadi relawan.
Untuk kecepatan mobil yang dibawanya, kata Yuli, dia pernah mengemudi dengan kecepatan 80 hingga 100 Km per jam. Saat situasi terdesak, nalurinya pun timbul dan menjadikan dirinya berani.
Yuli yang sehari-hari juga bekerja sebagai guru Sekolah Dasar (SD) di Medan ini, mengantarkan jenazah korban kecelakaan Hercules dengan rute Jalan Djamin Ginting - RSUP Haji Adam Malik - RS Putri Hijau - Lanud Soewondo. Proses mengantar jenazah korban Hercules itu masih berlangsung hingga hari ini, dan Yuli terlihat menjalani pekerjaannya dengan senang hati. Lebih tepatnya, ikhlas. (rul/rul)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini