"Kejadian ini memberi alasan kepada kami untuk melakukan audit ke seluruh operator kami," kata Dirut PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Jumat (3/7/2015).
Kosasih mengatakan, selama ini pihaknya tidak bisa terlibat terlampau jauh dalam pemantauan operasional dan perawatan operator. Termasuk proses rekondisi di karoseri, kata Kosasih, karena kontrak yang ditandatangani operator di masa lalu tidak memungkinkan hal itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran bus TransJakarta Koridor V jurusan Ancol-Kampung Melayu terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Api muncul dari sisi belakang bus, diduga karena terjadi kebocoran pada aki. Tak lama kemudian api langsung merembet hingga ke halte bus TransJakarta Salemba yang terletak di seberang kampus UI.
Beruntung seluruh penumpang yang berada di bus maupun di dalam halte berhasil diselamatkan, sehingga tak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Sang sopir, Antonius Purba telah dibawa ke Polres Jakarta Pusat untuk diperiksa.
Sedikitnya ada 9 operator bus TransJ yang dikontrak oleh PT Transportasi Jakarta. Operator ini biasanya merupakan konsorsium perusahaan transportasi. Mereka adalah:
1. PT Jakarta Express Trans (JET), operator koridor 1 dan koridor 10.
2. PT Trans Batavia (TB), operator koridor 2 dan koridor 3.
3. PT Jakarta Trans Metropolitan (JTM), operator koridor 4 dan koridor 6.
4. PT Jakarta Mega Trans (JMT), operator koridor 5 dan koridor.
5. PT Eka Sari Lorena Transport (LRN), operator koridor 5, koridor 7
6. PT Primajasa Perdanaraya Utama (PP), operator koridor 4 dan koridor 8
7. PT Bianglala Metropolitan (BMP), operator koridor 9 dan koridor 10
8. PT Trans Mayapada Busway (TMB), operator koridor 9.
9. PT Damri, operator koridor 11 (Terminal Kampung Melayu - Pulogebang Transit Center) (kff/nrl)