Melihat Kekaguman Belanda pada Indonesia di Troopenmuseum Amsterdam

Melihat Kekaguman Belanda pada Indonesia di Troopenmuseum Amsterdam

Bhredipta Cresti Socarana, - detikNews
Kamis, 02 Jul 2015 16:52 WIB
foto: Bhredipta Cresti Socarana
Amsterdam - Pernah berpikir bisa menemukan bukti kekaguman bangsa lain terhadap bangsa kita? Jujur, pada awalnya saya tidak pernah berpikir demikian. Namun, pandangan saya berubah 180 derajat ketika menginjakkan kaki di negeri yang terkenal dengan kincir angin, tulip dan sepeda-nya.

Ya, pandangan saya justru berubah ketika saya menginjakkan kaki di Belanda. Negeri yang dulu pernah mengeruk harta dari leluhur kita, diam diam memberikan pengakuan akan kekayaan dan kedigdayaan negara kita. Di balik topeng sangar yang ditunjukan selama masa eksploitasi bangsa kita, terpendam keromantisan yang ditunjukan dari sisa sisa peninggalan kolonial yang masih berdiri kokoh di Belanda.

Salah satu peninggalan yang secara jelas menunjukkan betapa kagumnya bangsa Belanda akan Bangsa Indonesia ditunjukkan dari bangunan salah satu pusat riset di zaman kolonial yang kini telah berubah fungsi menjadi museum, yaitu Troopenmuseum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum yang banyak menyimpan benda benda bersejarah bangsa kita yang dipindahkan pada zaman kolonialisme, menunjukan secara gamblang betapa bangganya Belanda berhasil melakukan interaksi secara konstan selama 350 tahun dengan bangsa Indonesia sekaligus kagum akan betapa kayanya budaya kita.

Hal ini dapat jelas terlihat bahkan sebelum kita memasuki gedung museum ini. Dari luar saja, terlihat banyak patung dan relief yang tidak bergaya eropa yang menghiasi bagian luar museum ini. Jujur, saya akui saya tidak memiliki latar belakang apapun terkait seni apalagi arkeologi.

Namun, dengan mata telanjang saja kita dapat melihat bahwa relief yang dipajang menggambarkan kondisi masyarakat yang menyadap karet, menanam padi, membuat kerajinan tertentu yang seingat saya bertalian erat dengan salah satu suku di Indonesia, membajak sawah dan masih banyak relief lainnya yang menggambarkan kegiatan masyarakat Indonesia dulu.

Mata saya semakin terperangah ketika melihat patung yang menghiasi bagian luar gedung ini. Saya terkejut ketika melihat sesosok patung wanita yang menghiasi bagian atas salah satu pintu gedung museum ini.

Terlihat sesosok wanita menggunakan kemben dengan mahkota di atasnya, didampingi berbagai macam jenis buah bersanding di kakinya. Belum selesai saya terperangah, saya dikejutkan dengan sesosok patung wanita lain yang menggunakan baju tradisional khas masyarakat Indonesia dengan rambutnya di konde sembari membawa padi dan kembali ditemani oleh beberapa macam buah buah di sampingnya.

Karena terlanjur penasaran, saya pun berkeliling gedung tersebut sembari berharap ada kejutan lain yang muncul. Harapan saya terkabul. Saya menemukan relief yang menyerupai wajah orang Indonesia, dengan hiasan yang saya tebak terinspirasi dari suku Dayak di Kalimantan.

Tidak berhenti di situ, saya bahkan menemukan sesosok patung pria dengan pakaian suku Dayak lengkap dengan tombak, hiasan kepala dan perisainya.

Seusai berkeliling bagian luar gedung museum, saya pun berlanjut untuk menemukan kejutan kejutan lain yang menanti di dalam gedung museum. Sembari mengamini betapa kayanya budaya bangsa kita, sehingga mereka yang pernah menjajah kita pun begitu terkagumnya akan kekayaan bangsa kita, yang tentunya harus kita banggakan dan jaga sebagai generasi penerus.

*) Bhredipta Cresti Socarana, mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada dan exchange student di Leiden University (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads