"Itu merupakan risiko tugas," ungkap Adrian di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (2/7/2015).
Adrian datang untuk menyambut salah satu jenazah prajurit Paskhas yang gugur, Sertu Irianto Sili. Pesawat Hercules yang membawa jasad Irianto sempat transit di Halim untuk mengantarkan sejumlah jenazah. Hercules itu pun lalu kembali mengudara dan membawa peti jenazah Irianto ke Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepuluh prajurit Paskhas menjadi penumpang pesawat Hercules yang jatuh pada Selasa (30/6) lalu. Pesawat dengan call sign A-1310 itu awalnya mengangkut 20 anggota Paskhas dari Bandara Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
Prajurit-prajurit dari Batalyon Komando 462/Paskhas Pekanbaru tersebut akan bertugas mengamankan radar. Sebelum pesawat jatuh di Medan, 10 di antaranya turun di Dumai, Riau, karena akan bertugas di sana. Mereka yang menjadi korban akan turun di Ranai, Natuna.
"Jadi 10 orang melaksanakan dinas aplus rutin, mereka melaksanakan dinas mau berangkat dari Pekanbaru. Dari Medan ke ranai," tutur Adrian.
"Mereka mau melakukan tugas di sana, biasanya 3 bulan. Jadi sudah biasa, rutin," sambung marsekal bintang 2 itu.
Meski 10 prajuritnya menjadi korban, operasi rutin pergeseran anggota Paskhas disebut Adrian tetap akan berjalan seperti biasa. "Kegiatan program operasi seperti biasa. Tidak ada yang berubah," tutupnya.
Adapun 10 prajurit Paskhas yang gugur saat menjalankan tugas itu adalah:
1. Sertu Irianto Sili
2. Serda Sugianto
3. Kopda Mujiman
4. Kopda Sariyanto
5. Kopda Eriya Ageng
6. Kopda Dani SW
7. Pratu Sefri Doni
8. Pratu Warsiyanto
9. Pratu Rudi Haryano
10. Pratu Ardianto Wibowo (ear/bar)