(Aditya Jakun/Trans7) |
Anak-anak Amina tidak bersekolah di sekolah umum. Mereka belajar sendiri di rumah atau homeschooling. Amina mengundang guru-guru privat untuk mengajari mereka berbagai bidang studi dan juga ketrampilan, sesuai hobi dan minat mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Aditya Jakun/Trans7) |
SementaraΒ untuk menyangga tonggak kebutuhan keluarga, mereka memiliki bisnis sendiri yaitu memproduksi perlengkapan mandi seperti sabun dan shampo yang sudah goes internasional. Produk-produk halal yang berbasis alam. Semua racikan produk ini lahir dari tangan Syekh Abdul Matin yang juga merupakan ilmuwan bidang kimia.
(Aditya Jakun/Trans7) |
Sebuah potret kehidupan muslim di Chile. Mereka ditempa pengalaman untuk bisa secara mandiri,Β menjalankan ajaran Islam
Meski menjadi minoritas tidak serta-merta membuat keluarga ini menutup diri dengan sekitar. Hubungan baik dengan sesama selalu dijaga, baik muslim maupun non-muslim. Tidak hanya dengan warga sekitar, keluarga Amina juga terus merangkul tradisi dan budaya mereka. Salah satunya dengan mengadakan silaturahmi dengan suku Mapuche, suku asli Chile.
(Aditya Jakun/Trans7) |
Dengan adanya silaturahmi ini Amina berharapΒ generasi penerus mereka tidak melupakan akar kehidupannya.
SaatΒ salat tiba, suku Mapuche yang menganut animisme memberi ruang dan waktu bagi para muslim untuk menjalankan kewajiban mereka. Seperti menegaskan, perbedaan keyakinan tidak menjadi penghalang untuk menjalin tali persaudaraan.
Saksikan cerita lengkap tentang muslim Santiago Chile dalam program "Jazirah Islam" pada Kamis 2 Juli 2015 pukul 05.15 WIB hanya di TRANS 7.
Halaman 2 dari 1












































(Aditya Jakun/Trans7)
(Aditya Jakun/Trans7)
(Aditya Jakun/Trans7)
(Aditya Jakun/Trans7)