Damainya Islam di Echinos Yunani

Ramadan 2015

Damainya Islam di Echinos Yunani

Hanidah Zaki - detikNews
Rabu, 01 Jul 2015 16:57 WIB
(Eko Hamdjah/Trans7)
Echinos - Islam seringkali dicap sebagai sebuah agama fanatik dan identik dengan anutan ideologi garis keras dan tidak bisa berdampingan dengan agama lain. Ulah segelintir orang dengan jalan pikiran 'berbeda' membuat nama Islam dan muslim mendapatkan kesan yang begitu negatif di beberapa negara.

Namun desa Echinos di Xanthi menyajikan sebuah fakta yang berbeda. Echinos adalah sebuah desa dengan populasi muslim hampir 90 persen. Itulah sebabnya hampir di semua sudut, unsur Islam terlihat begitu kental dan nyata di desa ini. Dan salah satu yang terlihat adalah dengan adanya sebuah sekolah Islam atau madrasah.

Sekolah Islam bernama "Madrasah Al-Khairiyah" ini setingkat sekolah menengah umum yang ada di Indonesia. Seluruh murid di sekolah ini adalah muslim, namun tidak dengan pengajar atau gurunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adalah Chatzifotiadis Daniel, seorang guru olahraga beragama non-muslim yang telah mengajar di sekolah Islam ini selama lebih dari 5 tahun.
Daniel begitu ia di sapa, sangat menyukai mengajar di sebuah sekolah muslim. Tak pernah ada masalah bagi Daniel jika pada kenyataannya ia memiliki sebuah keyakinan yang berbeda dengan para muridnya. Ia merasa memiliki perbedaan agama bukan menjadi sebuah hambatan besar untuk menjalin sebuah hubungan antara seorang guru dengan muridnya.

(Eko Hamdjah/Trans7)

Β 
Selama hampir bertahun-tahun, Daniel tinggal di desa Echinos sebagai seorang non-muslim. Ia bertetangga dan berteman dengan orang-orang muslim hampir di sepanjang hidupnya. Ia begitu mencintai hidup di desa ini, berdampingan dengan kaum muslim dengan damai.

Bergaul dan akrab dengan Islam membuat Daniel perlahan-lahan mencintai kitab suci Alquran. Meski bukan seorang muslim, Daniel mengakui ia begitu suka untuk membaca terjemahan Alquran. Menurutnya Alquran begitu jelas dalam membahas sesuatu hal. Tak ada hal yang ditutup-tutupi atau samar.

Kisah kecintaan Daniel kepada Alquran bermula ketika ia begitu penasaran dengan segala pemberitaan jelek tentang nama Islam di berbagai media dunia. Islam sering di kaitkan dengan keberadaan teroris yang menjadi momok yang menakutkan di berbagai negara. Dan Daniel menemukan semua jawaban atas apa yang ia cari selama ini dalam Alquran.

(Eko Hamdjah/Trans7)


Danil menuturkan kepada tim Jazirah Islam, bahwa di dalam Alquran ia menemukan bahwa Islam adalah sebuah agama yang damai dan telah mengatur semua hal dalam kehidupan termasuk Hablum Minallah dan Hablum Minannas atau hubungan kepada Allah serta antar sesama manusia. Dan hal ini diperkuat bagaimana damai kehidupannya di antara komunitas muslim yang ada di desa Echinos.

Saksikan kisah muslim di negara non muslim, hanya di "Jazirah Islam" yang tayang selama Ramadan, dari Senin-Jumat pukul 05.15 WIB hanya Β di TRANS 7.

Halaman 2 dari 1
(nwk/nwk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads