Informasi yang dihimpun Rabu (1/7/2015) menyebutkan, Skadron Udara 32 yang memiliki moto Swadhyayajnana Anuraga Bhakti Nagara atau Berlatih Diri dan Siap Berbakti kepada Negara dan Bangsa ini mulai beroperasi tahun 1964.
Skadron II sendiri dibentuk untuk mendukung operasi lintas udara tanah air. Pada 29 September 1964 didatangkanlah pesawat-pesawat AN-12B Antonov dari Rusia. Kehadiran pesawat itu kemudian dijadikan modal membangun skadron angkut udara untuk menyukseskan Dwikora 1 Mei 1964.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugas pokoknya adalah, melakukan operasi angkut udara strategis, angkut udara taktis, dan operasi udara khusus. Beberapa operasi militer sukses dijalani, di antaranya Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja, dan masih banyak lagi.
Kepala Penerangan Lanud Abdulrachman Saleh Letkol (Sus) Sutrisno mengaku, tidak dapat membeberkan secara gamblang kondisi Skadron 32, berapa awak maupun kekuatan pesawat angkut udara yang dimiliki.
"Kalau jumlahnya mohon maaf tidak bisa menjelaskan," katanya.
Dia menyatakan, bahwa TNI AU memiliki dua skadron untuk pesawat jenis C-130 Hercules, yakni di Skadron 31 Halim Perdana Kusuma dan Skadron 32 Lanud Abdulrachman Saleh. Pesawat Hercules C-130 dengan nomor A-1310 yang jatuh di Medan merupakan salah satu pesawat yang mendukung skadron tersebut.
"Hanya itu yang bisa kami sampaikan," tuturnya.
Pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Selasa (30/6), sedang menjalankan operasi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM). Laporan terakhir menyebutkan, pesawat itu yang membawa 109 penumpang dan 12 awak saat dalam perjalanan dari Lanud Soewondo menuju Lanud Tanjung Pinang. (rul/try)