Detik Kabisat Hari ini Tak Berdampak pada Sistem IT

Detik Kabisat Hari ini Tak Berdampak pada Sistem IT

Nur Khafifah - detikNews
Selasa, 30 Jun 2015 07:47 WIB
Foto: Ilustrasi CNN Indonesia
Jakarta - Tak seperti hari-hari biasanya, hari ini penghitungan waktu di dunia akan bertambah 1 detik. Sehingga dalam sehari semalam akan menjadi 24 jam 1 detik, atau biasa disebut detik kabisat (leap second).

Penambahan waktu itu dilakukan secara sengaja agar waktu di dunia sama dengan waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk berotasi dan mengelilingi matahari. Pengamat informasi dan teknologi, Abimanyu Wachjoewidajat, mengatakan saat ini perputaran bumi semakin pelan dan tidak standar.

Penyisipan satu detik tambahan memicu kekhawatiran sejumlah pihak terkait dunia IT. Namun menurut Abimanyu, kekhawatiran tersebut terlalu berlebihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sama sekali nggak ada apa-apa, kita bisa lakukan penyesuaian," ujar Abimanyu saat berbincang, Senin (29/6/2015) malam.

Dosen IT UIN Syarif Hidayatullah ini menjelaskan, fenomena detik kabisat berbeda dengan tahun kabisat. Jika tahun kabisat merupakan penyesuaian, detik kabisat terjadi karena perputaran bumi yang melambat. Hal ini sudah telah terjadi sejak tahun 1972.

"Detik kabisat terjadi setiap 18 bulan sekali. Biasanya kalau nggak 30 Juni ya 31 Desember," ujarnya.

Menurut Abimanyu, fenomena detik kabisat ini tak akan memberikan dampak yang signifikan bagi kalangan manapun. Seperti dunia penerbangan, IT, lomba balap mobil atau motor, hingga dunia medis tak akan terpengaruh atas peristiwa ini.

"Penerbangan kan hitungannya menit, nggak akan sampai berdampak serius. IT, medis, nggak akan terganggu," ujarnya.

Perubahan waktu ini, kata Abimanyu akan berlaku otomatis di setiap mesin penyetel waktu yang sudah canggih, seperti di ponsel dan beberapa jam tangan yang telah dilengkapi fasilitas tersebut. Namun ada juga ponsel yang belum dilengkapi fasilitas ini.

"Itu tergantung masing-masing perangkat yang bersangkutan. Kalau yang canggih, sudah mencantumkan. Kalau yang belum ya harus disesuaikan," ujarnya.

(khf/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads