"Saya berencana mengganti nama saya menjadi Eduard Salahudin Omar. Diambil dari Salahuddin Al Ayyubi, panglima perang Arab," tutur Eduard saat berbincang dengan detikcom di Kampung Kemang, Jl Kemang Raya, Jakarta Selatan, pada Senin (22/6/2015) lalu.
Salahuddin, imbuhnya, suatu saat melihat raja pemimpin musuhnya berjalan di antara tentaranya. Melihat kondisi yang tidak setara itu, Salahuddin memerintahkan anak buahnya memberikan raja di pihak musuh itu keledai atau kuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eduard juga kagum pada Umar bin Khattab, salah satu dari Khulafaur Rassyiddin. "Saya tak pernah mengidolakan orang seperti itu sebelumnya," imbuh suami dari Erlis Irianti (52) ini.
Selain belajar Islam dari sang istri, Eduard juga mempelajari Alquran. "Saya mempelajari Alquran, kuncinya, cari kata-kata yang penting. Kemudian direnungkan, bukan hanya jadi mantra. Seperti Laa hawla wa laa quwwata illa billah, itu apa artinya? Artinya kita pasrah, tidak punya kekuatan dan berserah," kata ayah dari 1 putra, 3 putri dan 1 cucu perempuan ini.
Setelah menjadi mualaf kembali pada 3 tahun lalu, Eduard juga mencari komunitas mualaf untuk tempat belajar. Setelah berselancar di internet, bertemulah dia dengan Mualaf Center Indonesia. Hingga kini Eduard duduk di Pembina Mualaf Center Indonesia sebagai pembina.
"Mualaf itu mesti dibantu, dibimbing. Mereka mungkin rata-rata nggak butuh uang, tapi perlu diajari, supaya tak ikut pada aliran sesat," pesan dia.
Halaman 2 dari 1