βJujur saya kecewa. Sengaja saya tunda semua kegiatan agar bisa bertemu dengan Ketua Yayasan BSC Al Futuwwah Bapak Muhammad Sanwani, tetapi dua kali saya beri kesempatan bertemu, dua kali pula pihak yayasan membatalkan pertemuan di menit-menit akhir waktu pertemuan. Niat saya hanya ingin jamaah bisa beribadah dengan tenang, tidak terseret konflik. Itu saja, tidak ada maksud lain,β ujar Fahira dalam keterangan persnya, Senin (29/6/2015).
Fahira mengatakan, pihak pengembang merespons positif atas usaha mediasi yang ingin dilakukannya dan ingin konflik ini segera selesai karena sudah berlangsung tahunan. Namun, memang persoalan antara yayasan dengan pengembang itu, menurut Fahira, cukup kompleks sehingga untuk menyelesaikan dibutuhkan keikhlasan kedua belah pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahira mengatakan berdasarkan pengumpulan bukti, data, dan verifikasi langsung di lapangan yang dilakukan tim pencari fakta, konflik antara yayasan dan pengembang sudah lama dan berlarut-larut. Sebelumnya berbagai mediasi yang dilakukan mulai dari Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Jakarta Selatan, Dewan Masjid Indonesia hingga Komnas HAM, tidak ada hasil yang membuat kedua belah pihak mencapai kata sepakat.
βSaya diyakinkan bahwa semua data dalam tweet 100 persen itu benar dan diminta untuk segera bertindak dan memihak kepada jamaah. Informasi terkait konflik tanah bahkan masjid dikelola yayasan terkesan disembunyikan dari saya. Apalagi menurut tim pencari fakta, konflik ini bukan hanya antara yayasan dan pengembang, tetapi juga antara pemilik yayasan dengan salah seorang warga. Penyembunyian informasi ini yang saya sayangkan,β ujar Fahira.
Menurut Fahira, dirinya tidak bermaksud untuk membela diri, tetapi hanya berusaha meluruskan persepsi bahwa tweet #GazainJakarta bukan bersumber darinya. Saat itu, Fahira hanya ingin jamaah dipermudah ke masjid. Tidak ada niat mendiskreditkan seseorang, apalagi Fahira mengaku mengenal baik keluarga Ichsan Thalib (pemilik PT FIM Jasa Eka Tama) pihak yang bersengkata dengan Yayasan Al Futawwah.
Β
βKalau untuk kepentingan umat, tidak apa-apa nama saya dimanfaatkan. Tetapi jika nanti tim pencari fakta menemukan nama saya benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau golongan, saya tidak akan tinggal diam,β pungkas Fahira. (dhn/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini