Empat mahasiswa MM UGM tersebut akan bertolak ke Vienna pada 1 Agustus 2015 mendatang. Mereka adalah Kukuh Iman Nursetiawan (24), Ryandra Kurnia (24), Tommy Eka Putra (26), danΒ Anita Sabrina (23).
Mahasiswa MM UGM alumnus ITB, Kukuh Iman Nursetiawan, ditunjuk sebagai ketua delegasi. Dalam perbincangan santai dengan detikcom, Minggu (28/6/2015), Kukuh memaparkan VIMUN kurang lebih seperti simulasi sidang PBB yang dihadiri oleh mahasiswa dari seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu sebenarnya apa saja kegiatan para mahasiswa dari seluruh dunia di acara yang digelar di Vienna itu? Rupanya meski membawa nama Indonesia namun mereka di sana akan menjadi pembicara isu-isu seputar negara lain.
"Jadi kita selain negara asal kita untuk membahas isu-isu yang sedang panas. Kalau saya memilih IMF dan World Bank, kita mewakili negara yang berbeda-beda, jadi kita harus paham tentang negara yang kita wakili ini, justru tidak boleh mewakili Indonesia. Negara yang saya ambil Singapura," katanya.
Para mahasiswa dari seluruh dunia nantinya akan memperebutkan tahta sebagai pembicara paling top. "Nanti ada semacam memperebutkan best speaker, pembicara terbaik," kata arek Surabaya kelahiran 10 Maret 1991 ini.
Sementara itu Ryandra Kurnia yang lulusan Universitas Al-Azhar Indonesia memilih mengambil tema debat tentang framing pemberitaan media. "Medianya reuters, salah satu media tertua dan terbesar di Inggris Raya," kata Ryandra saat ditemui detikcom di Kampus Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada di Jl Dr Saharjo No 83, Tebet, Jakarta Selatan.
Ryandra belum pernah ikut ajang semacam ini sebelumnya. "Ini pertama kalinya," katanya antusias.
"Persiapan khususnya justru saat sebelum bikin paper. Kita riset-riset. Kalau sekarang lebih mematangkan aja apa yang telah kita punya," ujarnya memaparkan persiapan go internasional itu.
Demikian pula Anita Sabrina yang menempuh S1 di Universitas Bina Nusantara juga baru pertama kali mengikuti even semacam ini. Dia pun mematangkan conversation class untuk mematangkan bahasa Inggrisnya.
"Karena kan besok di sana kita full pakai bahasa Inggris kan. Jadi biar lancar saat presentasi paper maupun debat," ujarnya ramah.
Anita mengambil tema tentang IMF dan memilih negara Thailand. Dia berharap pengalaman di Vienna akan menunjang pekerjaannya.
"Saya kerja jadi eksternal auditor, finance analyst. Jadi ini searah dengan pekerjaan saya," harapnya.
Sementara itu Tommy Eka Putra mengaku yang paling jarang ikut kompetisi. Tommy yang dulu aktif di Dewan Mahasiswa kini bekerja sebagai HRD, dia memilih tema IMF di Zimbabwe.
"Zimbabwe. Iya, itu tantangan tersendiri buat saya. Saya ingin memberi perspektif bagaimana cara funding ke negara berkembang. Jadi tidak melulu ke negara maju," ujarnya.
"Persiapannya agak panjang. Funding developing countries vs emerging countries," tukasnya.
Mau tahu berita selanjutnya tentang perjalanan mahasiswa inspiratif ini go internasional? Ikuti terus update beritanya hanya di detikcom.
(kff/kha)











































