Melecehkan Wanita, WN Irak Minta Maaf Sambil Nangis Bergulingan

Melecehkan Wanita, WN Irak Minta Maaf Sambil Nangis Bergulingan

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jumat, 26 Jun 2015 15:27 WIB
dok. E
Jakarta - Hussein Hashim Hussein Zalzala, WN Irak yang melakukan pelecehan terhadap 2 orang wanita di apartemen Kalibata City awalnya tak mengakui perbuatannya. Begitu terbukti, pria yang mendapat rekomendasi UNHCR tersebut lalu mengemis minta pengampunan.

"Awalnya dia nggak terima waktu saya lapor ke satpam. Dia kejar dan ikuti saya. Berkali-kali dia bilang saya salah duga, dia (bilang) nggak pegang pantat saya tapi lagi pegang barang-barang di tas selempangnya," ungkap seorang korban pelecehan Hussein, E saat berbincang dengan detikcom di kawasan Apartemen Kalibata City, Jaksel, Jumat (26/6/2015).

Hussein melakukan pelecehan terhadap E di koridor depan lift tower Kemuning Kalibata City pada Rabu (24/6) lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan di pos keamanan apartemen, diketahui Hussein juga pernah melakukan pelecehan terhadap seorang wanita lain. Aksinya yang berusaha memeluk dan mencium mahasiswi berusia 19 tahun terekam di CCTV.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang ngelapor keluarga korban. Sama koordinator satpam dipanggil keluarga sama korban itu. Ternyata benar orangnya sama. Pihak keamanan bilang emang sedang cari orang ini," kata E.

Selama proses pemeriksaan, E memang banyak mengambil gambar Hussein sehingga membuat pria yang memiliki parut di wajahnya itu geram. E memberikan penjelasan, ia perlu mendokumentasikan karena Hussein sempat berusaha kabur saat hendak diperiksa.

"Dia marah karena saya foto-foto. Tapi pas rombongan korban pertama datang, dia mukanya jadi merah terus akhirnya nangis. Minta maaf. Dia terus bilang 'Masya Allah, madam, please forgive me, this is ramadan'. Saya tetep nggak terima dan perpanjang kasusnya," tukas wanita berhijab itu kesal.

Saat pelecehan pertama, Hussein memang tidak tertangkap karena sang korban ketakutan dan berusaha lari untuk melaporkan kepada orantuanya. Namun dari CCTV terlihat saat Hussein berusaha memeluk dan mencium korban. Sang ibu korban lalu sempat menampar Hussein di pos pengamanan. E dan keluarga korban pertama akhirnya sepakat membawa kasus itu ke pihak kepolisian.

"Waktu lagi diperiksa di Renata Polda Metro Jaya, dia buat ulah. Dia nangis-nangis, ndelosor guling-guling di bawah. Dia minta kesalahanannya diampuni," cerita E.

Usaha Hussein untuk keluar dari persoalan hukum tak hanya berhenti sampai di situ. Ia menulis kata-kata permintaan maafnya di tab atau smartphone miliknya. Hussein pun lalu berkali-kali mencari perhatian agar E melihat tulisan tersebut.

"Dia tulis di tab nya huruf besar-besar. Pakai Bahasa Indonesia, 'saya minta pengampunan, saya minta maaf'. Dia coba tunjuk-tunjukin ke saya. Saya diemin aja," ucap E yang merupakan aktivis perempuan itu.

Teman Hussein yang akhirnya datang mendampingi, Ira juga berusaha menjelaskan kepada E bahwa Hussein benar-benar menyesali perbuatannya. Namun tekad E sudah bulat agar membuat Hussein jera.

Setelah usahanya berkali-kali gagal, pada akhirnya Hussein hanya mampu bersimpuh di kaki E agar kesalahannya dimaafkan. E sendiri mengaku sudah memaafkan Hussein, namun keadilan harus tetap ditegakkan.

"Pas buka puasa, saya lagi duduk minum. Dia datang dan bersimpuh ke saya. Minta maaf, sambil bilang 'Madam, this is ramadan, Allah give you Rahmatan Lil Alamin. Please forgive me'. Saya cuma lihatin dia terus pergi. Saya memaafkan, tapi laporan terus jalan," tegasnya.

Hussein sendiri sempat ditahan di Polda Metro Jaya selama 1x24 jam. Ia lalu akhirnya diserahkan ke pihak imigrasi dan akhirnya dideportasi ke negara asalnya. (ear/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads