"Saya suruh perhatikan guru kesannya kalau anak itu agak bodoh nggak ngerti mana tanda plus di papan tulis ada kemungkinan silinder. Jadi jangan ngatain dia goblok. Guru harus lebih peka. Kita bisa bayangkan guru sampai bisa tahu raut wajah siswa, nah itu yang saya tuntut pas saya jadi bupati dulu ke guru," kata Ahok.
Hal ini disampaikannya di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015). Menurut Ahok itulah tugas guru di sekolah, menjadi orangtua pengganti bagi para siswa-siswinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok pun meminta Kadisdik DKI Arie Budhiman untuk memilah-milah guru yang berkualitas baik. Sebab, ia menilai selama ini masih banyak guru yang belum optimal dalam mentransfer ilmunya kepada para murid.
Mantan Bupati Belitung Timur itu bahkan mengancam tidak akan segan-segan menstafkan guru yang tidak memiliki kualifikasi mumpuni. "Saya yakin masih banyak guru baik di dinas, pertahankan mereka. Yang tidak perlu distafkan. Kalau nggak perlu stafkan saja," tegas dia.
"Lebih baik saya pertahankan guru monyet daripada guru yang berbaju rapi setiap hari tapi mark up dan korupsi," pungkasnya.
(aws/dra)











































