Malam itu suara Welin masih terdengar bersemangat ketika menceritakan kisah-kisahnya. Padahal dia baru saja sampai rumahnya di Surabaya dari kota Madiun.
"Saya biasa baru tidur antara jam 24.00 (WIB) sampai jam 01.00 (WIB). Dari dulu seperti itu, sejak zaman kuliah," kata Welin mengawali cerita inspiratifnya lewat sambungan telepon pada Rabu malam (24/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemuda kelahiran 1981 itu mengaku awalnya mengambil kuliah yang dipilihkan oleh tantenya. Meski dia senang-senang saja dengan jurusan itu, tetapi Welin pun menyadari bahwa ilmunya harus dikembangkan ke bidang lain.
Sampailah dia terpikir untuk mengambil Jurusan Manajemen di STIEUS pada tahun 2001. Kala itu Welin masih duduk di bangku semester V dan belum merampungkan S1 Teknik Industri.
"Tapi karena saya ambil S1 Teknik Industri terlebih dahulu, di semester IV itu ada pelajaran sedikit tentang manajemen. Jadi saya tidak terlalu kesusahan awalnya," kata Welin.
Sekali mencoba ambil kuliah lintas disiplin ilmu, Welin pun 'ketagihan' dan mencoba jurusan yang lainnya. Sampai pada tahun 2003 dia merasakan tiga jurusan berbeda ditambah menyusun skripsi.
"Pernah pada suatu waktu saya kuliah dari jam 07.00 pagi (WIB) sampai baru selesai jam 22.00 (WIB). Itu pun masih ada tugas-tugas kuliah yang harus diselesaikan. Tapi ya bukan berarti tidak bisa dikerjakan, toh? Kalau kita senang pasti bisa dikerjakan," kata dia.
Akhirnya Welin mendapatkan gelar sarjana pertamanya pada tahun 2004. Di tahun 2005 dia melamar kerja dengan ijazah itu dan mengantarnya pada gerbang menuntut ilmu tiada henti.
"Awalnya saya masih dibiayai oleh orang tua saya untuk selesaikan S1. Tetapi setelah masuk kerja, saya biayai sendiri kuliah saya sampai sekarang," kata Welin Kusuma, ST, SE, S.Sos, SH, S.Kom, SS, SAP, S.Stat, S.Akt, S.Ikom, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, Aff.WM, BKP, QWP, CPHR, ICPM, AEPP, CBA, CMA, CPMA, CIBA. (bag/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini