"PDIP berpendapat reshuffle bukan untuk menuju aspek proporsionalitas, tetapi lebih menyelesaikan persoalan mendasar yang dihadapi rakyat. Khususnya di bidang ekonomi, dan untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan itu," kata Hasto di depan rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Soal pandangan Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah yang menilai perlu tambahan lima kursi menteri dari PDIP, Hasto menyatakan, "Angka lima memang penuh makna simbolis di situ." Basarah sebelumnya merujuk pada jumlah perolehan Pemilu 2014, PDIP unggul jauh dari Partai NasDem namun proporsi jumlah kursi menteri PDIP dan NasDem sama saja, yakni empat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi terhadap reshuffle susunan komposisi ke depan, berapa banyak PDIP dan berapa banyak dari partai pengusung lain, sepenuhnya kami serahkan ke Presiden," tutur Hasto.
Kabarnya, politisi senior PDIP Pramono Anung bakal masuk kabinet. Namun Hasto menyatakan yang paling tahu tentu adalah Jokowi sendiri. Bila benar ada kader PDIP bertambah masuk pemerintahan, siapapun itu, PDIP akan bersyukur.
"Kalau Presiden memutuskan demi konsolidasi pemerintahan yang lebih baik, kemudian pemerintahan yang betul-betul memahami visi dan misi ideologis Presiden, kemudian kursi menteri PDIP ditambah, ya Alhamdulillah," ujarnya. (dnu/hri)