Seperti apa sih Tim Cobra itu? Tim ini dibentuk sekitar akhir tahun 2012. Anggotanya tidak banyak. Layaknya satuan khusus di TNI, tim ini hanya beranggotakan 12 Orang. Selain itu mobil operasional juga berpelat hitam.
Dari 12 Orang, 4 diantaranya wanita. "Petugas wanita itu akan menangani bila targetnya anak-anak dan wanita," kata Kasatpol PP Kota Surabaya Irvan Widyanto kepada detikcom, Kamis (25/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka harus siap menjadi berpakaian lusuh dan menyatu dengan sasaran yang akan dirazia. "Ya pakaian mereka lusuh mirip dengan gelandangan, pakai sandal dan bahkan celana pendek," tambah Irvan.
Tugas yang diemban cukup berat dan berisiko tinggi. Karena dalam penangkapan target kadang justru mereka dianggap sebagai pelaku kejahatan. Pernah terjadi insiden saat penangkapan pengamen di kawasan Demak.
Warga sekitar begitu melihat ada anggota yang mengejar target malah diteriaki sebagai bandit. "Sempat dipukuli juga anggota kita. Tapi Tim Cobra sudah siap lahir batin menunaikan tugas dengan segala risikonya," katanya.
Yang menarik adalah mengapa anggota Tim Cobra ini harus berpakaian lusuh dan jauh dari kesan sebagai anggota Satpol PP. Semua itu dilakukan demi kelancaran razia. Sebab jika anggota berpakaian dinas justru dinilai akan membahayakan keselamatan target.
"Biasanya jika yang datang anggota pakaian dinas, pengemis atau pengamen itu lari. Nah itu kan bisa mengencam keselamatan nyawanya. Bisa saja karena takut mereka tidak melihat sekelilingnya terus ketabrak atau loncat ke sungai," terang Irvan.
Nah, dengan pakaian preman tentu akan lebih mulus dalam melakukan pendekatan ke target yang jadi sasaran.Β "Kita selalu lakukan evaluasi cara membekuk target, sama-sama aman dan demi keselamatan bersama," ujar Irvan.
Keberadaan Tim Cobra ini, kata Irvan, juga sudah diketahui oleh pihak Polri dan Gartap III sebagai mitra Satpol dalam menunaikan penegakan peraturan daerah. "Pernah ada orangtua lapor ke polisi bila anaknya diculik. Namun polisi yang sudah paham langsung kontak satpol untuk klarifikasi itu. Dan memang kita yang nangkap anak itu," katanya.
Hasil razia yang dilakukan Tim Cobra ini selanjutnya dibawa ke Mako Satpol PP di Jalan Jaksa Agung Suprapto untuk dilakukan pemberkasan data. Kadang bila anak-anak yang terjaring karena mengamen atau jualan biasanya langsung diambil orangtuanya.
"Tapi banyak juga yang kita bawa ke Liponsos untuk dilakukan pembinaan. Biar mereka tidak lagi berkeliaran di jalanan," katanya. (ugik/try)