"Di sana sempat bertemu dengan mantan astronot NASA, Buzz Aldrin. Di sana dia cerita dan memberi motivasi," terang Rizman saat berbincang dengan detikcom di kantornya, di Jakarta, Rabu (24/6/2015).
Selama rangkaian misi pelatihan di Florida bersama Aldrin, Rizman berhasil mengemudikan pesawat Air Combat USA, menjalani latihan seperti layaknya seorang Astronot dalam Astronaut Assault Course dan membuktikan dirinya bisa mengatasi kekuatan ledakan dalam jenis latihan G-Force Mission di Kennedy Space Center.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
RizmanΒ akan terbang ke luar angkasa bersama seorang pilot dengan pesawat luar angkasa berteknologi mutakhir berkapasitas dua orang yaitu XCOR Lynx Mark II. Pesawat luar angkasa ini akan menerbangkan Rizman setinggi 103 km dari Planet Bumi menembus batas luar angkasa dengan durasi perjalanan 60 menit.
Rencananya, dia akan terbang bulan Desember akhir tahun ini, atau paling lambat bulan Januari 2016.
Menurut Rizman, misi dari kompetisi ini hanyalah untuk mencari siapa saja yang sanggup melewati tantangan demi tantangan yang diberikan demi menjadi pemenang dan berhak mendapatkan kesempatan terbang ke luar angkasa. Meski pelatihan terbilang singkat, namun ujian yang dihadapi selama pelatihan di AS menyerupai latihan layaknya astronot.
![]() |
Rizman juga menekankan bahwa pengertian Astronot selama ini ternyata memiliki makna yang berbeda. "Untuk kategori orang dapat dibilang astronot itu jika dia sudah bisa terbang dengan ketinggian 108,3 mdpl. Jika dia sudah terbang dengan ketinggian seperti itu dia sudah layak disebut astronot. Jadi bukan yang kerja di NASA. Saya mengetahui hal tersebut selama melakukan pelatihan," kata pria 26 tahun itu.
Sedikit catatan soal Buzz Aldrin. Dia adalah mantan astronot yang pernah terbang ke bulan. Tepatnya orang kedua yang menginjakkan kaki di bulan setelah Neil Armstrong. Mereka terbang ke bulan naik pesawat Apollo 11 pada 21 Juli 1969. (rii/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini