Tersangka EB yang masih berusia 13 tahun, warga di Desa Logede, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen, ditangkap petugas yang mendapat laporan adanya pelemparan terhadap KA Logawa. Saat itu kereta sedang melintas di km 447+0/1 antara stasiun Sruweng- Soka, Kabupaten Kebumen.
Setelah ditangkap, pelaku pelemparan KA tersebut kemudian diserahkan ke Polsek Pejagoan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, pelaku pelemparan KA saat itu diperkirakan tidak hanya satu orang, berdasarkan pengembangan hasil pemeriksaan terhadap pelaku, Polisi juga memanggil beberapa anak yang lain untuk pemeriksaan terkait keterlibatan dalam pelemparan terhadap KA Logawa saat itu.
Berbarengan dengan bulan Puasa, intensitas pelemparan KA meningkat. Dalam kurun empat hari dari hari Minggu (21/6) sampai dengan Rabu (24/6), tercatat ada lima kali laporan pelemparan KA di wilayah Daop 5 Purwokerto.
Masing- masing terjadi pada hari Minggu (21/6) sebanyak 3 kali, di petak jalur Kawunganten- Jeruklegi, Sikampuh- Kroya dan Kroya- Kemranjen. Pada Senin (22/6) terjadi 1 kali pelemparan di petak jalur Slawi- Prupuk, dan hari Rabu (24/6) terjadi pelemparan KA Logawa antara Sruweng- Soka.
"Pelemparan KA Logawa antara Kroya- Kemranjen tersebut, selain menyebabkan pecahnya kaca jendela kereta juga 1 penumpang KA Logawa menderita luka di keningnya akibat terkena lemparan batu," jelasnya.
PT KAI akan terus memburu pelaku pelemparan terhadap kereta api yang melintas. Sejumlah petugas pengamanan internal PT KAI juga sudah diterjunkan secara tertutup untuk menangkap pelaku yang sudah meresahkan penumpang.
"Kami sudah sebar petugas pengamanan secara tertutup, pelaku pelemparan KAΒ pasti akan kita tangkap dan diproses hukum," jelasnya.
Meskipun pelaku pelemparan KA beralasan hanya melakukan perbuatan iseng, PT KAI menganggap serius tindakan ini. Selain menimbulkan kerusakan sarana KA, yang lebih berbahaya hal ini mengancam keselamatan penumpang dan petugas KA.
"Selama ini sudah cukup banyak penumpang dan petugas kereta api yang menjadi korban pelemparan orang tidak bertanggung jawab hingga menderita luka-luka," tuturnya. (arb/rul)