Saat Para Napi Cipinang Berbuka dan Bertobat di Bulan Puasa

Ramadan 2015

Saat Para Napi Cipinang Berbuka dan Bertobat di Bulan Puasa

Yudhistira - detikNews
Selasa, 23 Jun 2015 19:34 WIB
Saat Para Napi Cipinang Berbuka dan Bertobat di Bulan Puasa
foto: Yudhistira/detikcom
Jakarta - Rutan Cipinang menggelar acara buka puasa bersama dengan 70 napi rehabilitasi narkoba di aula Gedung II Rutan Cipinang. Bagaimana suasananya?

Acara dihadiri oleh Plt Dirjen Pemasyarakatan Ma'mun dan Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta Mardjoeki. Pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an mengawali rangkaian program tersebut.

Menurut Kepala Rutan Cipinang Trisman, 70 napi yang hadir dalam acara buka puasa bersama ini merupakan napi yang masih dalam tahap rehabilitasi. Berbagai acara juga dilakukan oleh Rutan Cipinang dalam mengisi bulan Ramadan untuk para warga binaan yang masih dalam tahap rehabilitasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang ada di sini itu napi yang menjadi santri yang masih dalam rehabilitasi narkoba. Jadi setiap hari selama Ramadan, kami adakan acara-acara berbeda tiap harinya untuk mengisi Ramadan ini sambil nunggu buka puasa," ujar Trisman di Gedung II, Rutan Cipinang, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Saat azan magrib berkumandang, ke-70 napi tersebut langsung mengambil makanan yang telah disediakan oleh Rutan Cipinang. Di antaranya ada roti cokelat, roti keju, es dawet, kurma, dan puding cokelat.

Setelah shalat maghrib, mereka akan melanjutkan dengan makan malam bersama. Rutan Cipinang juga menyediakan tempat untuk para napi muslim tarawih.

"Mereka setelah makan nanti tarawih bersama. Ada sekitar 400 napi nanti yang tarawih," lanjutnya.

Bambang (27), salah seorang napi mengatakan, sudah satu tahun berada di Cipinang. Pria yang terjerat kasus narkoba ini menceritakan soal kegiatannya selama ramadan.

"Biasanya subuh ada kultum, sebelum magrib, kemudan buka bersama di kamar biasanya. Rutan nyediain makanan, kayak sayuran, telor, terus daging ayam. Terus kalau pagi ya normal aja, bersih-bersih blok, nyapu, terus juga kadang saya diam di masjid untuk ngaji. Ramadan momen kita untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT," ceritanya.

Bagi Bambang, Ramadan berarti bulan penuh ampunan. Setiap hari dia memohon ampun dari Allah SWT atas segala kesalahan, terutama yang terjadi di masa lalu.

"Di momen yang tepat ini selalu saya gunakan sebaik mungkin untuk bertobat. Saya ingin berubah," imbuhnya.

Firman (25), juga terkena kasus narkoba. Bulan puasa dijadikannya momen untuk bertobat karena dulu sempat nakal.

"Saya mungkin sebelum masuk rutan agak bengal. Nyoba-nyoba narkoba, terus ketagihan. Semenjak masuk (rutan) saya sadar kalau saya salah dan ini momen pas saya untuk benar-benar bertobat. Walau saya sekarang merasakan sedih gak bisa sama ibu bapak dan adik saya buka puasa dan sahur. Tapi saya harus berani mempertanggung jawabkannya," urai Firman. (mad/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads